Jemput Bola ke Sekolah, ESI Kota Madiun Mulai Sosialisasi Jaring Bibit Atlet




MADIUN – Gelaran Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VIII sudah berakhir. Kontingen Kota Madiun berhasil mengemas 49 medali. Beberapa cabang olahraga (cabor) berhasil dengan capaian-capaian medalinya. Beberapa di antaranya belum berhasil memberikan yang terbaik. Namun, bukannya tanpa upaya. Sejumlah cabor di Kota Pendekar sudah langsung move on dengan fokus pada persiapan kejuaraan ke depan. Salah satunya, dari cabor Esport Indonesia (ESI) Kota Madiun yang mulai turun ke sekolah guna menjaring atlet.

‘’Jujur saja selama ini kami kesulitan mencari atlet. Ini kita coba turun ke sekolah-sekolah tingkat SMP untuk sosialisasi sekaligus melakukan penjaringan awal,’’ kata Penasehat ESI Kota Madiun, Muhammad Eko S saat sosialisasi di SMPN 4 Kota Madiun, Kamis (21/9).

Eko menyebut untuk tingkat SMA sudah dikondisikan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Salah satunya, dengan memasukkan Esport sebagai ekstra kurikulier di sekolah. Eko berharap ke depan untuk tingkat SMP juga bisa seperti itu. Sosialisasi digelar untuk membuka wawasan pelajar yang doyan main game agar bisa lebih terarah. Dia optimis ada banyak potensi luar biasa di kalangan pelajar. Namun, permainan game online baru sebatas untuk dijadikan hiburan semata.

‘’Padahal main game ini juga bisa menghasilkan bahkan ada jenjang karirnya. Yang namanya juga cabang olahraga, pastinya ada atlet hingga tingkat nasional yang turun untuk kejuaraan dunia,’’ jelasnya.

Eko menjelaskan Esport menjadi salah satu cabor di tanah air pada 2020 silam. Namun, pada 2019 Esport sejatinya sudah dipertandingkan di Sea Games. Untuk tingkat Jawa Timur, Esport sudah menjadi cabor resmi pada gelaran Porprov tahun ini. Kota Madiun juga mengirimkan wakilnya untuk di nomor Mobile Legend dan Free Fire. Ada sembilan atlet yang dikirim. Sayang, tim Kota Madiun belum berhasil menyumbang medali.

‘’Kita belum berhasil, tetapi kita segera mengambil langkah dengan bergerak mencari bibit atlet. Seperti yang disampaikan bapak wali kota, di dunia olahraga tidak ada yang sifatnya instan,’’ ungkapnya sembari menyebut PUBG dan PES dua nomor lain di Esport.

Eko menyebut akan mendatangi satu persatu SMP di Kota Madiun. Baik negeri maupun swasta. Setidaknya ada 23 sekolah yang sudah terjadwal. Kegiatan tersebut dilaksanakan bersamaan dengan sosialisasi kesadaran keamanan informasi yang dilakukan Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Madiun.

‘’Mungkin dalam waktu dekat juga akan kita gelar kejuaraan kecil-kecilan di Kota Madiun,’’ pungkasnya. (dspp/agi/madiuntoday).