Kota Madiun Catatkan Rekor MURI Dalam Peringatan Hari Kartini, Wali Kota: Ini Rekor Kelima




MADIUN – Perayaan Hari Kartini di Kota Madiun terasa berbeda tahun ini. Bukan sekedar mengenakan kebaya, perayaan Hari Kartini di Kota Madiun juga berbuah prestasi. Ya, acara Peragaan Busana Kebaya Kartini dengan Catwalk terpanjang yang digelar Pemerintah Kota Madiun berhasil tercatat di Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Piagam penghargaan tersebut diberikan perwakilan MURI, Sri Widayanti kepada Wali Kota Madiun, Dr. Maidi di Pahlawan Street Center (PSC) lokasi kegiatan, Sabtu (20/4) sore.

Pemerintah Kota Madiun setidaknya mencatatkan rekor Peragaan Busana Kebaya Kartini dengan catwalk sepanjang 1.009 meter. Pengukuran sudah dilakukan sejak siang hari. Catwalk tersebut digelar dari penyeberangan kasih sayang hingga ke titik nol kilometer di simpang empat Tugu. Tak hanya itu, setidaknya ada seribu peserta peragaan busana yang turut dalam kegiatan tersebut.

‘’Biasanya kalau memperingati Hari Kartini hanya upacara. Tahun ini kita menyongsong Hari Kartini dengan cara yang berbeda. Kita gelar pergaan busana kebaya dengan catwalk terpanjang,’’ kata wali kota.

Wali kota menyebut kegiatan memiliki beragam manfaat. Selain melestarikan budaya pakaian tradisional yakni kebaya, kegiatan juga sebagai hiburan masyarakat. Kegiatan memang menarik perhatian masyarakat hingga tumplek blek di Jalan Pahlawan. Selain itu, kegiatan juga menggeliatkan perekonomian. Hadirnya kegiatan tersebut menjadi rezeki tersendiri pelaku usaha salon kecantikan dan penyewaan busana kebaya.

‘’Ada ribuan Kartini-kartini masa kini, kita siapkan catwalk biar mereka peragaan busana. Ini bisa menjadi tontonan masyarakat. Dan selain itu usaha-usaha salon penuh semua dari pagi. Salah satunya juga untuk menggeliatkan ekonomi kita,’’ jelasnya.

Wali kota menyebut Kota Madiun memang harus dinamis. Artinya, harus terus berubah dan terus memunculkan sesuatu yang baru. Sebab, Kota Madiun tidak banyak memiliki sumber daya alam. Karenanya, perekonomian Kota Madiun mengandalkan sektor jasa dan perdagangan. Sektor ini bisa maksimal jika ada pergerakan barang dan orang. Tak heran, Pemerintah Kota Madiun sering menggelar event untuk meramaikan kota.

‘’Kondisi kita harus dinamis. Harus selalu ada perubahan dan selalu ada masyarakat (yang datang). Dengan begitu, kota kita bisa hidup,’’ pungkasnya.

Seperti diketahui, sebelumnya Kota Madiun pernah mencatatkan rekor MURI untuk Prosesi adat pemasangan sambung tuwuh terbanyak dalam event Madiun Mantu, pavingisasi di 2014 lokasi dalam 60 hari kalender, pembagian chromebook untuk siswa SD dan SMP terbanyak, dan parade jamu gendong terbanyak yang bekerja sama dengan perusahaan jamu. Rekor MURI kali ini merupakan rekor yang kelima di bawah Wali Kota Dr. Maidi. (ws hendro/agi/diskominfo)