MADIUN – Pelayanan KB paska persalinan di RSUD Kota Madiun memang cukup baik. Tak heran, peran Pelayanana Keluarga Berencana Rumah Sakit (PKBRS) di rumah sakit plat merah Kota Madiun itu kerap mendapat penghargaan. Di antaranya, Juara 1 Nasional konseling KBPP, Juara 2 Persi Award, dan Wira Karya Kencana BKKBN tahun 2019.
Terbaru, video promosi terkait pelayanan PKBRS di RSUD Sogaten Kota Madiun tersebut juga menjadi terbaik kedua tingkat nasional. Piagam penghargaan terkait itu diberikan Kabid Pengendalian Penduduk Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur bersamaan monitoring dan evaluasi Kampung KB di Kota Madiun, Kamis (3/12) kemarin.
‘’Sebetulnya ini merupakan media promosinya BKKBN. Kebetulan pada waktu ini Kota Madiun dalam hal ini RSUD Sogaten PKBRS-nya cukup bagus. Terutama KB paska persalinan. Dari itu kami diminta membuat film yang menggambarkan kegiatan kita itu,’’ kata Kabid Pelayanan RSUD Sogaten Kota Madiun dr Ismudoko, Jumat (4/12).
Piagam penghargaan memang diterima dr Ismudoko saat acara. Video terkait kegiatan PKBRS RSUD Sogaten Kota Madiun berhasil menjadi terbaik kedua secara nasional. Kendati begitu, video tersebut tetap akan dipakai BKKBN pusat sebagai media promosi di internasional bersama video terbaik pertama dan ketiga. Artinya, video garapan Dinas Komunikasi dan Informatika tersebut akan menjadi salah satu media promosi BKKBN pusat di dunia internasional.
‘’Tentu ini prestasi yang membanggakan. Awalnya kita mewakili Jawa Timur untuk ke tingkat nasional dan saat ini terpilih mewakili nasional untuk media promosi ke dunia internasional,’’ jelasnya.
Capaian itu bukan datang begitu saja. Prestasi RSUD Sogaten Kota Madiun diawali dari capaian KB paska persalinan yang memprihatinkan pada 2016 silam. KB paska persalinan di RSUD Sogaten hanya 12 persen pada tahun itu. Prihatin dengan kondisi tersebut, berbagai upaya mulai dilakukan. Salah satunya, inovasi 5 in 1 plus yang disempurnakan menjadi inobasi wisata KB pada 2018.
Kegiatan yang dilakukan di antaranya, pemberian informasi dan konseling KB secara terpadu dan berkesinambungan saat persalinan, perawatan paska persalinan, serta melalui pojok informasi KB. Pemasangan KB dengan pengalihan rasa takut berupa pemijatan muka secara gratis. Duta KB yang memberikan penyuluhan di lingkungan rumah sakit maupun di luar rumah sakit. Ustadz KB yang memberikan informasi tentang KB dipandang dari sisi keagamaan. WhatsApp PKBRS sebagai media komunikasi antara dokter dan akseptor KB pasca persalinan dan kontrol nifas dan KB IUD dengan USG gratis. Upaya ini berhasil meningkatkan cakupan KB paska persalinan di RSUD Kota Madiun dari 12 persen pada 2016 menjadi 32,5 persen pada 2017, 43,4 persen pada 2018, dan 62,26 persen pada 2019. (ws hendro/agi/madiuntoday)