Miliki Sertifikat Keamanan Pangan Standar Internasional, Jamu Sri Maryani Siap Rambah Pasar Global




MADIUN - Bagi pelaku usaha khususnya di bidang makanan dan minuman, jaminan keamanan pangan menjadi modal utama dalam menggaet konsumen dan meyakinkan pasar lokal hingga mancanegara. 


Hal itulah yang mendasari Sri Maryani mendaftarkan produk jamu tradisionalnya untuk memperoleh sertifikat Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP).


“Tahun 2021 ada fasilitasi dari Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur. Dari berbagai daerah disaring, saya satu-satunya UMKM makanan minuman dari Kota Madiun yang lolos untuk fasilitasi sertifikasi HACCP,” terang Sri Maryani yang akrab disapa dengan nama Yani. 


Lebih lanjut warga yang berdomisili di Jalan Tanjung Manis itu mengatakan, waktu yang dihabiskan untuk mendapatkan sertifikat itu adalah satu setengah tahun. Mulai dari mendaftar hingga visitasi berkali-kali untuk memastikan rumah produksinya layak mendapatkan sertifikat. 


“Survei 6 kali dilihat tempat kurang apa, terus diperbarui selama proses pembenahan ruang produksi dapat arahan dari dinas provinsi. Alhamdulillah biaya gratis, kalau mandiri bisa habis Rp 20 juta,” akunya. 


Tak hanya sertifikat HACCP yang dikantonginya, produk jamu yang diberi nama Jeng Suni itu juga sudah memiliki sertifikasi halal dari MUI dan juga sertifikat layak jual dari Kemenperin. Terbaru dirinya tengah menunggu asesmen sertifikasi merk untuk produknya. Baginya, dengan memiliki sertifikat bisa membantunya dalam mengembangkan produk. 


“Sangat penting karena membantu perkembangan produk kita untuk pemasaran,” sembari mengatakan tengah mengembangkan produk jamu dalam bentuk kering untuk dipasarkan ke Malaysia.


Dalam sehari Yani bisa memproduksi minimal 50 botol jamu ukuran sedang. Hingga kini, usaha jamu tradisional yang dirintisnya sejak tahun 2018 itu memiliki empat varian jamu. Yakni, beras kencur, kunir asem, telang sere, dan lemon jahe.


“Selain agar diakui kelegalannya, sertifikat ini juga sebagai motivasi untuk lebih semangat dalam mengembangkan produk. Khususnya produk jamu tradisional,” pungkasnya. 

(Dspp/kus/madiuntoday)