Berdayakan Pramuka Tekan Inflasi, Wali Kota Ingin Wujudkan Ketahanan Pangan Melalui Kemandirian




MADIUN – Kota Madiun tercatat mengalami inflasi di selama September kemarin. Setidaknya, inflasi Kota Pendekar tercatat di angka 1,28 persen selama bulan ke sembilan tersebut. Berbagai upayapun dilakukan guna menekan inflasi itu. Salah satunya melalui pengoptimalan lahan kurang produktif untuk mewujudkan ketahanan pangan.


‘’Inflasi naik tetapi kita punya upaya menekannya baik jangka pendek maupun jangka panjang. Ini salah satu upaya jangka panjang. Lahan kosong kita jadikan lebih produktif, kita berdayakan Pramuka,’’ kata Wali Kota Madiun, Maidi usai memanen sayur dan buah di Ngrowo Bening, Senin (17/10).


Wali kota memang menjadikan lahan-lahan di Ngrowo Bening sebagai percobaan. Tak heran, ada beragam kebun di sana. Lahan juga sebagai bumi perkemahan Pramuka Kota Madiun. Karenanya, Pramuka sering terlibat dalam kegiatan pertanian di sana. Berbagai tanaman sayur dan buah cukup tumbuh subur di sana. Mulai dari cabai, semangka, dan jambu. Wali kota berharap masyarakat juga mulai menanam tanaman produkti untuk menjaga ketahanan pangan sekaligus menekan inflasi. 


‘’Di sini ada 20 ribu pohon cabai. Nanti ada 10 ribu tanaman sayur gratis untuk masyarakat. Silahkan masyarakat juga harus ikut menanam,’’ jelasnya. 


Pemanfaatan lahan-lahan kosong menjadi lebih produktif tersebut setidaknya akan membantu menekan inflasi. Sebab, masyarakat bisa mencukupi salah satu bahan makanan secara mandiri. Saat perlu cabai, tidak perlu membeli cukup memetik di kebun sendiri. Jika itu dilakukan sebagian besar masyarakat, permintaan pasar akan cabai setidaknya turun. Hal itu sangat diperlukan saat terjadi inflasi seperti sekarang ini. 


‘’Inflasi itu kan karena barang sedikit tetapi permintaan besar. Makanya barang jadi mahal. Dengan menanam ini setidaknya kita mengurangi permintaan pasar agar tidak terlalu besar,’’ ungkapnya. (ws hendro/agi/madiuntoday)