Wali Kota Targetkan 2024 Kota Madiun Bebas Stunting
MADIUN - Kondisi gagal tumbuh pada anak usia balita atau biasa disebut Stunting tidak hanya berpengaruh terhadap postur tubuh. Hal inipun dapat memengaruhi kekuatan daya tahan tubuh dan perkembangan otaknya.
Karena itu, kondisi Stunting menjadi kasus yang wajib diwaspadai. Agar generasi penerus bangsa bisa tumbuh optimal untuk melanjutkan pembangunan.
Hal ini pula yang dilakukan oleh Wali Kota Madiun Maidi. Beragam upaya dilakukan agar kasus Stunting di Kota Pendekar bisa semakin ditekan.
"Targetnya 2024 Kota Madiun bebas Stunting dan kita bisa berada di posisi terbawah se-Jatim," tuturnya, Selasa (18/10).
Saat ini, kasus Stunting di Kota Madiun menempati urutan ke-37 se-Jatim. Yakni, di angka 12 persen. Atau, 514 anak.
Untuk menurunkan angka Stunting, Pemkot Madiun menggelontorkan anggaran Rp 5,4 miliar. Anggaran ini digunakan untuk memberikan bantuan makanan sehat dan bergizi yang disalurkan melalui Warung Stop Stunting yang ada di lapak UMKM kelurahan.
Mekanisme pemberian makanan dilakukan dengan menyediakan makanan sehat bagi anak-anak Stunting. Kemudian, memberikan bantuan bahan kebutuhan pokok. Serta, voucher Rp 50 ribu untuk dibelanjakan di lapak UMKM. Bantuan ini diberikan setiap pekan.
Tidak hanya bagi anak Stunting, bantuan juga diberikan kepada 408 ibu hamil agar gizinya tercukupi.
"Untuk menekan Stunting dilakukan mulai dari ibu hamil. Jangan sampai ibu kekurangan gizi sehingga melahirkan anak Stunting," tandasnya. (WS Hendro/irs/madiuntoday)