Perluas Wartek Inflasi Sampai Kelurahan, Pemkot Targetkan 70 Wartek di Kelurahan dan Pasar Tradisional




MADIUN – Warung Tekan (Wartek) Inflasi di Kota Madiun mulai diperluas. Keberadaan Wartek mulai ada di kelurahan. Setidaknya, sudah ada 20 Wartek yang tersebar di 20 kelurahan sampai saat ini. Salah satunya, seperti yang terlihat di toko kelontong Jalan Ki Ageng Pemanahan Kelurahan Kanigoro ini. 


‘’Iya sudah kita perluas sampai ke kelurahan untuk pemerataan pemanfaatan,’’ kata Kepala Dinas Perdagangan Kota Madiun, Ansar Rasidi, Rabu (26/10).


Ansar menyebut setidaknya sudah ada 20 titik Wartek di kelurahan-kelurahan. Jumlahnya, akan terus diperluas. Ansar menargetkan sudah ada di 27 kelurahan dalam minggu ini. Bahkan, bukan hanya satu, tapi dua sampai tiga Wartek di kelurahan. Pihaknya sudah menyiapkan 70 petugas pengawas. Artinya, aka nada 70 Wartek ke depan termasuk yang berada di pasar tradisional. 


‘’Maksimal kita menyiapkan 70 petugas pengawas termasuk yang di pasar tradisional. Saat ini sudah 54 pengawas. Jadi yang di kelurahan nanti bisa 50 Wartek lebih,’’ ungkapnya. 


Pihaknya bekerja sama dengan kelurahan untuk penunjukkan warung yang dimaksud. Program tersebut memang menggandeng warung atau toko kelontong yang sudah ada di kelurahan setempat. Pemerintah memberikan subdisi untuk sembilan komoditas. Di antaranya, beras, minyak, telur, cabai, bawang, daging ayam, dan lain sebagainya. Subdisi yang diberikan beragam. Mulai Rp 3 ribu sampai Rp 5 ribu. Artinya, masyarakat bisa mendapatkan harga sejumlah kebutuhan pokok dengan harga murah karena sudah diberikan subdisi pemerintah. 


‘’Penjual juga tidak merugi jual murah karena dapat pengganti dari pemerintah. Jadi harga tetap terkendali,’’ jelasnya.  


Ansar menyebut subsidi pemerintah pernah mencapai Rp 15 ribu perkilogram untuk cabai. Sebab, harga cabai memang sempat melambung tinggi di kisaran Rp 52 ribu. Namun, saat ini harga cabai sudah normal di angka Rp 30 ribu. Karenanya, subdisi cabai juga dikurangi tinggal Rp 5 ribu. Jadi masyarakat bisa mendapatkan cabai dengan harga Rp 25 ribu perkilogramnya. 


‘’Cabai ini memang mendapat perhatian tersendiri karena banyak home industri sambel pecel di Kota Madiun,’’ pungkasnya. (ws hendro/agi/madiuntoday)