Tren Transisi Energi, Mobil Hybrid Bisa Jadi Opsi




MADIUN - Belakangan tren mobil listrik semakin menjamur di masyarakat. Beragam kampanye mobil tanpa bahan bakar minyak (BBM) itu dilakukan. Tak terkecuali di event G20 Bali beberapa waktu lalu. 


Namun, transisi energi memang tak mudah dilakukan. Apalagi, kendaraan berbahan bakar minyak, khususnya bensin, telah dikenal masyarakat sejak lebih dari satu abad silam. 


Untuk itu, produsen menghadirkan mobil hybrid sebagai salah satu opsi agar mempermudah proses transisi energi. Yakni, dari BBM ke energi listrik. 


Produsen mobil lokal, Toyota Kijang, tak ingin ketinggalan. Untuk itu, mereka meluncurkan All New Kijang Innova Zenix pada November lalu.


"Melalui peluncuran Innova Zenix ini kami berkomitmen untuk terus menekan emisi karbon," ujar Vice President Director PT Toyota-Astra Motor (TAM), Henry Tanoto dalam rilis resmi Toyota.


Mobil hybrid adalah kendaraan yang menggunakan sistem penggerak dengan dua sumber energi. Yaitu, bahan bakar yang diolah pada mesin pembakaran dalam dan listrik dari baterai yang diproses motor listrik.


Selain memberikan sensasi berbeda terhadap sumber energi, mobil hybrid diklaim mampu menghasilkan efisiensi lebih tinggi dari mesin konvensional. Bahkan, lebih ramah lingkungan karena mengurangi polusi hingga 90 persen. Biaya perawatannya pun lebih murah dibandingkan mobil konvensional. 


Dengan peluncuran mobil hybrid diharapkan proses transisi energi bisa lebih mudah dilakukan. Apalagi, produsen lokal turut bersaing di pasar global. (Ws hendro/irs/madiuntoday)