Kunjungi Markas United Nations, Wali Kota Maidi Gali Ide Pengentasan Kemiskinan Hingga Bahas Seputar HAM




NEW YORK, USA – Berbagai kegiatan penting terus tersaji selama lawatan Wali Kota Maidi di Amerika Serikat. Salah satunya, kunjungan di kantor United Nations, New York City. Ya, markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di kota yang tidak pernah tidur tersebut merupakan lokasi terpenting dan tempat utama persidangan PBB. Tak heran, didalamnya juga dihuni orang-orang penting dunia. Dalam kunjungan itu wali kota berkesempatan menggali ide dan gagasan terkait berbagai permasalahan. Salah satu di antaranya terkait hubungan kebersamaan antar negara dalam menerapkan azas kemanusiaan dan keadilan dan menerapkan Hak Asasi Manusia (HAM).

‘’Ada banyak hal yang bisa kita petik ya. Salah satunya, terkait bagaimana hubungan antar negara yang baik, yang berazaskan kemanusian dan keadilan. Kita tidak bisa seenaknya, apalagi terkait hak asasi manusia,’’ kata wali kota.

Pertemuan di markas PBB itu berlangsung, Senin (7/8) kemarin. Wali Kota Maidi tak sendiri. Terdapat sejumlah kepala daerah lain yang turut dalam lawatan program Certified Senior Eksekutif Study dalam bidang Regional and Urban Development Strategy di Amerika Serikat tersebut. Itu merupakan program Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) dan INADATA Consulting. Ada sejumlah agenda penting didalamnya. Salah satunya, kunjungan ke United Nations tersebut.

‘’Kita juga mempelajari bagaimana perekonomian dunia dan lingkungan antar bangsa. Ini penting untuk arah kebijakan perekonomian di kota kita,’’ jelasnya.

Pembahasan terkait perekonomian dunia itu juga merambat ke permasalahan kemiskinan. Seperti diketahui ekonomi memang erat kaitannya dengan permasalahan kemiskinan. Berbagai gagasan menarik terkait pengentasan kemiskinan itu pun mengemuka. Kemiskinan memang bukan isu lokal. Namun, menjadi isu global. Bahkan, masih ada banyak negara dengan tingkat kemiskinan ekstrim. Nah, PBB juga konsen dalam permasalahan tersebut. Melalui pertemuan itu wali kota berharap bisa menyerap ilmu dan gagasan dunia untuk pengentasan kemiskinan di kota.

‘’Satu permasalahan itu kalau semakin banyak kepala yang berfikir maka hasilnya akan semakin bagus, semakin sempurna. Kita di sini mencoba itu. Mencoba menggali ide-ide, gagasan, dan pemikiran orang-orang penting untuk kita terapkan di daerah masing-masing,’’ pungkasnya. (Bapelitbangda/agi/madiuntoday)