Penjaga SDN 01 Nambangan Lor Ciptakan Desain Batik Khas Sekolah



Kini Karyanya Jadi Seragam Resmi Untuk Guru Dan Siswa

MADIUN – Rasa bangga masih menyelimuti hati Agus Sugiono. Pria yang berprofesi sebagai penjaga SDN 01 Nambangan Lor itu mendapatkan apresiasi yang indah dari kepala sekolah setempat, Endah Wahyulis Hidayati. Hasil karyanya, yakni Batik Parang Nalosa, kini resmi menjadi seragam sekolah bagi guru dan siswa pada lembaga pendidikan yang berada di Jalan HA Salim tersebut.

‘’Ya tentu senang dan bangga karya saya bisa dipakai instansi sekolah dan anak-anak,’’ ujarnya saat ditemui di sekolah, Rabu (20/9).

Pria 34 tahun yang hobi menggambar itupun mulai bercerita awal mula dirinya mendesain Batik Parang Nalosa. Saat itu, Agus memenuhi permintaan kepala sekolah untuk membuat desain batik khas SDN 01 Nambangan Lor. Juga, disesuaikan dengan ciri khas Kota Madiun. Yaitu, Pecel.

Setelah melalui revisi yang panjang, akhirnya terciptalah batik khas SDN 01 Nambangan Lor yang diberi nama Parang Nalosa itu. Kata Parang merujuk pada motif batik diagonal yang tegas. Sedangkan, Nalosa adalah singkatan dari Nambangan Lor Satu.

Batik Parang Nalosa memiliki motif bahan baku Pecel. Ada gambar kembang turi, kacang panjang, kacang tanah, tauge, dan sayur pelengkapnya. Kemudian, proses perwarnaan melibatkan siswa. Mereka diberi tugas memberikan warna pada motif batik yang sudah ada. Hasil terbaik dijadikan warna resmi Batik Parang Nalosa.

Menurut Agus, kemampuannya menggambar batik lahir secara otodidak. Bagi bapak dua anak itu menggambar adalah hobi untuk melepas penat. Karenanya, dia langsung menyanggupi ketika kepala sekolah memintanya membuat desain batik.

‘’Saya aplikasikan apa yang saya pelajari dari guru saya saat SD dan SMP dulu,’’ ungkapnya.

Kepala SDN 01 Nambangan Lor, Endah Wahyulis Hidayati menjelaskan bahwa Batik Parang Nalosa juga dikaitkan dengan kegiatan Adiwiyata di sekolahnya. Karena itu, batik tersebut menggunakan motif bahan baku Pecel yang ditanam di area sekolah.

Lebih lanjut, Endah menjelaskan proses tercetusnya gagasan menciptakan batik khas sekolah. Hal ini bermula saat rapat dengan Dinas Pendidikan. Kala itu, setiap sekolah diimbau membuat batik khas masing-masing.

Kemudian, pada Februari 2023 Endah menerima surat mutasi untuk menjadi kepala sekolah di SDN 01 Nambangan Lor. Dari situlah dirinya ingin membangun sekolah yang berwawasan budaya Jawa. Visi itupun semakin mulus dengan keberadaan Agus Sugiono sebagai penjaga sekolah yang memiliki kemampuan mendesain batik.

Dua bulan membuat batik bersama Agus Sugiono, akhirnya Parang Nalosa siap diproduksi lebih banyak. Sehingga, sejak tahun ajaran baru 2023/2024 motif batik ini telah dipakai oleh guru dan siswa. Khususnya, Kelas I SDN 01 Nambangan Lor. ‘’Penggunaannya setiap hari Rabu,’’ ucapnya.

Dengan terciptanya Batik Parang Nalosa, Endah berharap bisa menjadi ciri khas bagi sekolahnya agar lebih dikenali masyarakat. Juga, meningkatkan rasa bangga siswa terhadap SDN 01 Nambangan Lor. ‘’Kami juga berharap upaya kami mewujudkan sekolah berwawasan budaya Jawa bisa lancar dan segera terlaksana dengan lebih sempurna,’’ tandasnya. (Ney/irs/madiuntoday)