Pelatihan Kerja Berbasis Kompetensi Dimulai, Kepala Disnaker Optimis Peserta Bisa Terserap Dunia Kerja




MADIUN – Pelatihan kerja berbasis kompetensi yang kembali digelar Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah Kota Madiun mulai berjalan. Dalam pelatihan kerja kali ini setidaknya dinas terkait membuka enam jenis pelatihan. Yakni, pelatihan Garmen (menjahit), Security Gada Pratama, Digital Marketing, Design Grafis, Food and Beverage Product (juru masak), dan Administrasi Perkantoran.

‘’Pendaftaran sudah kami tutup pada 26 September kemarin. Dan saat ini, mereka yang lolos seleksi sebelumnya berhak mengikuti pelatihan dan sudah dimulai sejak beberapa waktu yang lalu,’’ kata Kepala Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah Kota Madiun, R. Andriono Waskito Murti, Senin (16/10).

Andriono memang meninjau jalannya pelatihan. Khususnya, pelatihan security yang berlangsung di Asrama Haji Kota Madiun. Andriono juga sempat memimpin apel pelatihan. Dia berharap peserta untuk serius menjalani pelatihan tersebut. Harapannya, mereka bisa dengan mudah mendapatkan pekerjaan usai pelatihan.

‘’Yang jelas setiap pelatihan saya berusaha melakukan monev langsung biar tahu persis apa yang mereka lakukan dan seperti apa pelatihan yang diberikan,’’ ujarnya sembari menyebut terdapat 40 peserta pelatihan security.

Andriono menyebut peserta cukup bersemangat. Security, lanjutnya, merupakan jenis pelatihan yang baru kali pertama digelar. Biarpun begitu, dia optimis peserta bisa mendapatkan pekerjaan usai pelatihan nanti. Hal itu lantaran pihaknya sudah melakukan survei terlebih dahulu terkait kebutuhan security di Kota Madiun. Pun, permintaan cukup tinggi.

‘’Jadi kami tidak sembarangan membuka pelatihan. Kita lakukan survei dulu dan untuk security permintaannya memang tinggi,’’ ungkapnya.

Dia berpesan agar peserta tidak hanya selesai sampai pelatihan. Tetapi juga berupaya untuk aktif mencari pekerjaan setelahnya. Sebab, pekerjaan tidak datang dengan sendirinya. Tujuan pelatihan, kata dia, memang tidak hanya memberikan skill bagi peserta. Tetapi untuk mengurangi angka pengangguran di Kota Madiun.

‘’Artinya, pelatihan ini bukan hanya output tetapi juga outcome. Kita tidak ingin hanya memberikan skill tetapi peserta harus mendapatkan pekerjaan dari skill yang diberikan ini,’’ pungkasnya. (rams/agi/madiuntoday)