Cuaca Lebih Panas, Ternyata Equinox Lagi Mampir Indonesia




MADIUN - Pada hari ini, Kamis (21/3) masyarakat Indonesia tengah mengalami
fenomena equinox. Sub Koordinator Hubungan Pers dan Media Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwi Rini Endra Sari menuturkan, fenomena equinox bisa menyebabkan peningkatan suhu di Indonesia. Namun, peningkatan itu tidak terlalu signifikan.

"Ya mungkin peningkatan suhu. Cuma tidak terlalu signifikan seperti yang terjadi di Afrika, Timur Tengah," terangnya dikutip melalui kompas.com.

Lebih lanjut dirinya menjelaskan, fenomena equinox tak menimbulkan dampak pada musim di Indonesia. Maka dari itu, masyarakat Indonesia diimbau untuk tidak perlu khawatir. Pihaknya juga memastikan bahwa fenomena equinox berbeda dengan gelombang panas, karena tidak mengakibatkan peningkatan suhu udara secara drastis.

Lalu, apa itu Fenomena Equinox?

Berdasarkan penjelasan dari laman bmkg.go.id, equinox adalah salah satu fenomena astronomi dimana matahari melintasi garis khatulistiwa dan secara periodik berlangsung dua kali dalam setahun, yaitu pada tanggal 21 Maret dan 23 September.

Saat fenomena ini berlangsung, matahari dengan bumi memiliki jarak paling dekat,  konsekuensinya wilayah tropis sekitar ekuator akan mendapatkan penyinaran matahari maksimum. Kendati demikian fenomena ini tidak selalu mengakibatkan peningkatan suhu udara secara drastis maupun ekstrim.

Peristiwa equinox di Bumi hanya membuat intensitas sinar matahari jadi lebih besar ketika tengah hari dan suhu akan sedikit meningkat. Terlebih di wilayah garis khatulistiwa.

Saat terjadi Equinox ini, durasi antara waktu siang dan malam hampir terbagi sama rata, yakin 12 jam di seluruh dunia.
Equinox bulan Maret disebut sebagai equinox musim semi. sementara bulan September  disebut ekuinox musim gugur.
(Rams/kus/madiuntoday)