Masih di Tahapan Penlok, Proyek Ring Road Timur Bakal Dibahas di RDP Komisi V RI dengan Kementerian




MADIUN – Proses realisasi Ring Road Timur (RRT) di Kota Madiun terus berjalan. Pemerintah Kota Madiun setidaknya mendapatkan angin segar setelah kunjungan Komisi V DPR RI di Kota Pendekar beberapa waktu lalu. Progres pembangunan RRT dan sejumlah pembangunan lainnya di Kota Madiun akan dibahas dalam rapat kerja komisi dan rapat dengar pendapat dengan kementerian terkait.

‘’Ya, kalau respon dari Komisi V DPR RI kemarin begitu. Proyek-proyek pusat yang ada di Kota Madiun akan dibahas dalam rapat-rapat di DPR sana. Semoga aja proses bisa dipercepat setelah ini,’’ kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Madiun, Thariq Megah, Rabu (3/4).

Komisi V DPR RI memang mengunjungi Kota Madiun dalam kegiatan Kunjungan Kerja Spesifik, akhir Maret lalu. Rombongan meninjau Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) III di Kota Madiun dan Terminal Purboyo. Maklum, keduanya memang berangkat dari proyek pemerintah pusat. Nah, dalam pertemuan itu Wali Kota Dr. Maidi menyampaikan sejumlah usulan pembangunan lagi di Kota Madiun. Salah satunya, terkait RRT tersebut.

‘’Untuk ring road (RRT) kemarin dibahas sama bapak wali dengan Komisi V DPR RI itu. Cuma untuk RRT tidak dibuatkan proposal bantuan karenanya sejatinya proses sudah berjalan,’’ jelasnya.

Saat ini, lanjut Thariq, RRT sampai pada tahapan konsultasi terkait dokumen perencanaan pengadaan tanah (DPPT) dan terkait penetapan lokasi (penlok) ke Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Setelah itu selesai, Pemerintah Kota Madiun baru bisa melakukan pembebasan lahan. Setelah lahan siap, pembangunan bisa mulai dilaksanakan. Nah, pertemuan dengan Komisi V DPR RI kemarin diharap bisa mempercepat proses tersebut.

‘’Prinsipnya kita terus mengupayakan yang terbaik. Termasuk saat ada pejabat di tataran pusat, bapak wali kota aktif untuk mengajak melakukan pembahasan terkait itu,’’ ungkapnya.

Seperti diberitakan, pembangunan ring road timur cukup penting di Kota Madiun. Jalan sepanjang 9,7 kilometer di sisi timur kota itu diprediksi bakal menjawab tantangan klasik perkotaan ke depan. Yakni, kemacetan lalu lintas. Pembangunan RRT senilai Rp 600 miliar pun mengemuka. Rencananya, pembangunan akan dibiayai pemerintah pusat.

Thariq menambahkan Pemkot Madiun tidak hanya membahas soal RRT. Namun, juga mengajukan sejumlah proyek lain. Di antaranya, pembangunan Jembatan Manguharjo, normalisasi sejumlah saluran hingga pengadaan bus sekolah. Proposal pengajuan pun telah disodorkan kepada para wakil rakyat di tataran pusat saat kunjungan lalu. (ws hendro/agi/madiuntoday)