Selamat Tinggal Transmart Welcome Mitra10




MADIUN - Pengelolaan bangunan bekas Transmart Madiun resmi berpindah tangan. Hal itu diketahui setelah disepakatinya perjanjian kerja sama pengelolaan antara pemkot dengan PT Catur Mitra Sejati Sentosa (CMSS) kemarin (24/4).

Kerja sama tersebut bakal berlangsung selama lima tahun dengan nilai investasi sebesar Rp 30 miliar. Rencananya, PT CMSS menjadikan gedung bekas Transmart itu sebagai supermarket bahan bangunan atau Mitra10.

Hal itu seperti yang dikatakan Manager Expansion Mitra10 Andri Wijaya, Mitra10 direncanakan beroperasi paling lambat Januari 2025 mendatang.

‘’Kami rehabilitasi dulu bangunannya. Tidak sampai satu tahun akan kami buka,’’ ungkapnya,

CMSS, lanjutnya, sudah lama kepincut dengan aset pemkot yang berada di Jalan S Parman itu. Bahkan, pihaknya telah melakukan survei sejak lima tahun terakhir dengan pertimbangan lokasinya yang strategis.

‘’Gedungnya juga sudah siap pakai. Lokasinya strategis berada di jalan nasional dan lalu lintas ramai 24 jam. Kami tidak sembarangan menentukan lokasi,’’ ungkapnya.

Sebelum resmi beroperasi, Andri memastikan bakal lebih dulu merombak bekas bangunan Transmart itu. Andri mengaku manajemen sudah menyiapkan anggaran untuk kebutuhan itu.

Ekspansi bisnis yang dilakukan di Kota Madiun dinilai sudah tepat oleh Andri. Bahkan, dirinya menyebut peluang perpanjangan kerja sama bisa dilakukan ke depannya. ‘’Sangat yakin. Potensinya luar biasa untuk investasi. Termasuk support penuh dari pak wali dalam kerja sama ini,’’ terangnya.

Terpisah, Wali Kota Madiun, Dr. Maidi menyambut positif kerja sama sewa aset daerah tersebut. Orang nomor satu di Kota Madiun itu menilai keputusan CMSS berinvestasi di kotanya tidak keliru.

‘’Saya wali kota sekaligus konsultan. Mitra10 ke sini tidak salah pilih. Pertumbuhan ekonomi kita bagus di angka 5,80 persen atau peringkat 5 se-Jawa Timur. Ini potensi yang luar biasa,’’ ujarnya.

Menurutnya, kehadiran Mitra10 memang memberikan keuntungan ganda bagi pemkot. Selain menumbuhkan perekonomian daerah, juga mengurangi angka pengangguran. Sebab, dapat menyerap tenaga kerja.

‘’Lokasinya sangat strategis. Beda cerita kalau jauh dari pusat kota. Makanya saya taruh di sini. Pola-pola seperti ini sebagai upaya melindungi investor. Tidak boleh investor kesulitan hingga merugi,’’ ujarnya.

Tak selesai dengan CMSS, kedepan, pemkot berencana menjajaki kembali komunikasi bisnis dengan para calon penanam modal lainnya. Dirinya berharap kesepakatan-kesepakatan baru dengan investor lain ikut menyusul setelah ini.
(dspp/kus/madiuntoday)