Rayakan Hari Persahabatan Sedunia, SMPN 2 Madiun Gelar Aksi Literasi Lewat Program BESTIE



MADIUN - Suasana ceria dan penuh semangat menyelimuti halaman SMPN 2 Kota Madiun, Kamis (31/7). Tawa riang para siswa berpadu dengan antusiasme guru dan orang tua dalam memperingati Hari Persahabatan Internasional yang diwujudkan dalam kegiatan literasi, bertajuk BESTIE (Bersama Sahabat Tumbuhkan Empati dan Inspirasi). 


Kegiatan ini diinisiasi oleh Perpustakaan Widya Taruna sebagai upaya menumbuhkan empati, kreativitas, dan kecintaan terhadap buku di kalangan siswa, guru, dan orang tua.


Melalui program BESTIE, seluruh elemen sekolah dilibatkan secara aktif dalam serangkaian kegiatan yang sarat makna. Di antaranya aksi berbagi buku hasil kolaborasi antara siswa dan paguyuban orang tua, sesi dongeng bertema persahabatan, pembacaan puisi dari perwakilan wali murid, pantun dari guru, parikan, hingga ajakan membaca bersama dari para Duta Literasi sekolah.


“Dalam kegiatan ini, kami ingin menumbuhkan semangat literasi melalui cara yang menyenangkan dan melibatkan banyak pihak. Buku yang dibawa berasal dari kontribusi siswa dan dukungan orang tua melalui paguyuban,” terang Ratna Yuliana Maria, Wakil Kepala Sekolah bidang Humas SMPN 2 Kota Madiun.


Kegiatan ini juga menjadi ajang untuk memperkuat penggunaan bahasa sebagai alat komunikasi dan ekspresi diri. Hal itu terlihat dari penampilan siswa yang menggunakan tiga bahasa: Indonesia, daerah, dan asing.


“Tema kebahasaan yang kami usung adalah Utamakan Bahasa Indonesia, Lestarikan Bahasa Daerah, dan Kuasai Bahasa Asing. Ini kami terapkan dalam berbagai penampilan siswa hari ini,” ujar Rizqi Alfi Rahmawati, Kepala Perpustakaan Widya Taruna.


Sebanyak lebih dari 850 siswa dan guru ikut terlibat dalam kegiatan ini. Selain memperingati Hari Persahabatan, kegiatan ini juga menjadi bentuk implementasi dari poin 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat dalam program Gerakan Gemar Belajar.


“Harapan kami, anak-anak tidak hanya sekadar bersahabat, tetapi juga tumbuh menjadi generasi yang kreatif, inovatif, dan cinta literasi. Mereka bisa membagi waktu antara bermain gawai dan membaca buku,” tutupnya.

(Bip/rat/Kus/Madiuntoday)