Perpustakaan Keliling Dorong Budaya Literasi, Angkat IPM Kota Madiun
MADIUN – Buku kini semakin mudah dijangkau warga Kota Madiun, bahkan tanpa harus melangkahkan kaki ke perpustakaan. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan setempat menghadirkan layanan perpustakaan keliling yang beroperasi rutin untuk menjangkau masyarakat hingga ke sudut-sudut kota.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Madiun, Drs. Heri Wasana, menjelaskan layanan ini menyasar warga dan sekolah yang belum memiliki akses memadai terhadap bahan bacaan. “Kami punya tiga armada yang dimanfaatkan secara optimal,” ujarnya.
Pertama, bus perpustakaan yang hadir setiap Minggu di Sunday Market dengan koleksi buku umum. Kedua, armada keliling yang hadir di berbagai acara atau keramaian untuk menarik minat baca. Ketiga, armada sekolah dengan jadwal khusus, membawa koleksi buku yang disesuaikan dengan usia dan kebutuhan pembaca di setiap sekolah.
Tak hanya itu, perpustakaan keliling juga siap hadir di kelurahan atau komunitas sesuai permintaan. Masyarakat cukup mengajukan surat atau mendaftar melalui aplikasi resmi agar jadwal tidak berbenturan. “Pengaturan jadwal penting supaya semua bisa terlayani dengan baik,” tambah Heri.
Program ini bukan sekadar hadir pada momen besar seperti peringatan 17 Agustus, tetapi menjadi layanan rutin. Hingga kini, koleksi buku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan mencapai 98.648 judul, baik fisik maupun digital. Buku digital dapat diakses melalui aplikasi i-Madiun di Play Store.
Untuk pekan ini, jadwal perpustakaan keliling mencakup kunjungan ke berbagai titik mulai 11–16 Agustus 2025. Armada juga hadir di sekolah-sekolah seperti SDN 02 Klegen, SMPN 1 Madiun, SMPN 13 Madiun, SMPN 6 Madiun, SMPN 8 Madiun, SMPN 10 Madiun, SDN Oro-Oro Ombo, hingga SDK Santa Maria, serta di sejumlah ruang publik seperti RTH Ngegong, Hutan Kota, Lapangan Kelun, Lapangan Gulun, Lapangan Winongo, Lapangan Pilangbango, Lapangan Mojorejo, dan Ngrowo Bening.
Minat baca warga Kota Madiun sendiri tergolong tinggi. Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) kota ini mencapai 94,68, menempatkan Madiun di peringkat ketiga se-Jawa Timur dan kelima nasional.
Menurut Heri, capaian tersebut memberi dampak nyata pada Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Literasi yang baik mendorong pengetahuan, keterampilan, dan kualitas pendidikan salah satu pilar utama IPM, di samping kesehatan dan standar hidup layak.
“Literasi itu pondasi. Kalau warganya terbiasa membaca, wawasan mereka bertambah, SDM meningkat, dan itu akan tercermin pada capaian IPM,” tegasnya.
Melalui layanan perpustakaan keliling ini, Pemkot Madiun berharap budaya membaca terus tumbuh dan merata di semua lapisan masyarakat, menjadi modal penting untuk membangun SDM unggul dan IPM yang terus meningkat. (Bip/rat/kus/Madiuntoday)