Dua Putri, Kerajinan Sandal-Sepatu Kulit Buatan Linda Lestyowati
MADIUN – Pamor sandal dan sepatu kulit seakan tidak ada matinya. Tak heran jika usaha kerajinan yang digeluti Linda Lestyowati bersama sang suami Muhammad Yusuf sejak 2011 terus diminati pembeli. Di usianya ke 38, Linda berhasil membawa usahanya semakin berkembang. Bahkan, pangsa pasarnya semakin diminati.
Di sebuah rumah produksi Jalan Marga Bakti, Kelurahan Mojorejo, Taman, Linda bersama empat orang karyawannya tampak sibuk. Suara bising mesin jahit pun saling bersahutan. Sesekali Linda menata rapi sandal dan sepatu kulit hasil produksi di sebuah rak besi.
‘’Di rumah ini kami mengolah sandal dan sepatu kulit. Mulai membuat pola, memotong lembaran kulit sapi, menjahit, hingga finishing. Alhamdulillah, usaha ini kurang lebih sudah 11 tahun lamanya,’’ kata Linda.
Dua Putri adalah merek sandal dan sepatu kulit yang memiliki arti kalem lemah lembut. Bersama sang suami Muhammad Yusuf, Linda berhasil dikenal selama 11 tahun. Dan tak terhitung berapa banyak pasang sandal dan sepatu kulit yang laku terjual. Mungkin sudah ribuan pasang yang terjual, sampai terbeli rumah yang saat ini ditinggali. Penjualan ini tidak hanya di Kota Madiun. Tapi, tembus pasar di berbagai daerah di Indonesia.
‘’Kami punya toko di Jalan MT Haryono, Kota Madiun. Selain satuan, kami juga sering menerima pesanan dari beberapa kantor perusahaan. Khususnya untuk jenis sepatu safety,’’ ungkap ibu tiga anak ini.
Bagi Linda, 11 tahun bukan waktu yang singkat. Selama itu, konsistensi menjaga kualitas produk menjadi tantangan tersendiri. Awal penjualan terkendala dengan modal hingga pemasaran. Tetapi Linda tak diam disitu saja melainkan mencari ide untuk menyelesaikannya dengan mencari modal dari hasil penjualan hingga peminjaman melalui Bank. Bahkan, dia berani pasang garansi kerusakan untuk memuaskan pelanggan.
‘’Kualitas menjadi perhatian nomor satu. Sebelum dipasarkan, kami pastikan dulu kualitasnya,’’ ucap Linda.
Soal harga, Linda tak mematok harga tinggi. Untuk sandal dan sepatu kulit masih cukup terjangkau. Atau kisaran Rp 130 ribu hingga Rp 190 ribu per pasang.
‘’Perbedaan harga tergantung model dan tingkat kesulitan produksi,’’ jelasnya.
Dia berharap Dua Putri semakin dikenal. Pun pangsa pasarnya terus meluas. Syukur mampu tembus pasar ekspor.
‘’Kami berharap produk ini bisa menjangkau pasar lebih luas. Karena usaha ini bukan hanya untuk keluarga, tapi juga memberi penghidupan bagi banyak pekerja,’’ pungkasnya.
(bip/im/ggi/madiuntoday)