Belajar Roti hingga Buka Peluang Pasar Digital, Puluhan Pelaku UMKM Sukosari Dapat Pelatihan



MADIUN – Aula Kelurahan Sukosari, Kamis (25/9), mendadak berubah menjadi dapur besar. Sebanyak 20 pelaku UMKM sibuk menguleni adonan dan memanggang roti dalam baking class yang menjadi bagian dari pelatihan wirausaha. Tak hanya belajar resep, mereka juga mendapat bekal digital marketing agar produk rumahan bisa menembus pasar lebih luas.


Pelatihan berlangsung dua hari, yakni 24–25 September. Hari pertama diisi materi digital marketing bersama praktisi usaha Intin Nurwati, owner Dorabon. Peserta diperkenalkan strategi promosi melalui media sosial, cara memanfaatkan marketplace, hingga tips mengelola konten untuk menarik pembeli.


“Harapannya warga tidak terpaku pada konsep usaha harus punya toko. Dengan digital marketing, meski usaha berada di lokasi tersembunyi, tetap bisa berkembang,” ujar Sekretaris Kelurahan Sukosari, Muhammad Rema Arif.


Hari kedua dilanjutkan dengan baking class yang dipandu Dyan Hira Kuncahyowati, owner Umiko Bakery. Ia mengajarkan dua menu favorit, garlic bread dan red velvet cake.


“Garlic bread memang agak tricky karena ada tiga tahap dan harus dua kali proses baking. Tapi peserta cepat sekali paham. Resep ini sengaja dipilih karena bahan-bahannya mudah ditemui di rumah,” jelas Dyan.


Menariknya, pelatihan ini tak hanya diminati kaum ibu. Sejumlah bapak juga ikut serius mencoba langkah demi langkah pembuatan roti. Agus, warga RT 14 RW 5, mengaku mendapat pengalaman baru.


“Biasanya saya jualan mie ayam. Baru kali ini ikut pelatihan baking, ternyata seru juga. Bisa jadi tambahan ilmu dan mungkin peluang usaha baru,” ungkapnya.


Melalui pelatihan ini, Kelurahan Sukosari berharap warga semakin termotivasi untuk mandiri secara ekonomi. Dengan keterampilan memproduksi sekaligus kemampuan memasarkan, UMKM rumahan diharapkan bisa lebih maksimal berkembang dan menjangkau pasar digital.

(Istimewa/rat/kus/madiuntoday)