Tak Cukup Keterampilan Digital, Gen Z Butuh Soft Skill Ini Dalam Persaingan Kerja
MADIUN – Generasi Z atau Gen Z terkenal dengan keterampilan digital mereka. Maklum, generasi ini lahir antara tahun 1997 hingga 2012. Tak ayal mereka sudah akrab dengan teknologi digital sejak dari kecil. Hal itu tentu menjadi keuntungan tersendiri. Namun, keterampilan digital itu saja belum cukup dalam persaingan dunia kerja dewasa ini.
Dilansir dari Kompas.com, berdasar laporan LinkedIn Global Talent Trend, 89 persen kegagalan profesional SDM dalam proses rekrutmen di industri biasanya disebabkan karena kurangnya keterampilan seperti kecerdasan emosional. Selain itu, cara berkomunikasi, kemampuan beradaptasi, dan kemampuan mendengarkan secara aktif juga menjadi penyebab lainnya. Tak heran, soft skill disebutkan sebagai keterampilan yang lebih perlu ditingkatkan melebihi penguasaan teknologi.
Kemampuan berkomunikasi menjadi keterampilan penting yang harus dikembangkan Gen Z di dunia kerja. Komunikasi ini tak sekedar kemampuan berbicara dan menulis. Namun, juga mencakup kemampuan mendengarkan secara aktif, empati, dan kemampuan untuk mengomunikasikan ide dengan jelas, baik secara lisan, tulisan, atau digital. Tak hanya itu, soft skill penting lainnya yang perlu dikembangkan gen Z yakni meliputi kemampuan beradaptasi, pemecahan masalah, dan kerja sama tim.
Karenanya, Gen Z juga harus mengembangkan soft skill di samping hard skill. Kombinasi antara hard skill yang relevan dan soft skill yang matang akan menjadi paket lengkap. Itu yang membuat Gen Z tidak hanya mudah mendapatkan pekerjaan tetapi juga mampu bertahan, berkembang, dan menjadi pemimpin di dunia kerja yang penuh ketidakpastian ini.
(ws hendro/agi/madiuntoday)