Uniknya KKMP Winongo, Pilih Jual Jasa Kelas Inggris, Gratiskan untuk Anak RT/RW Setempat



MADIUN - Kebanyakan koperasi menjalankan usaha jual-beli barang. Khususnya sembako. Tetapi, Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP) Kelurahan Winongo berbeda. Pengelola memilih untuk menjual jasa. Mereka menggandeng lembaga dari Kediri untuk memberikan kursus Bahasa Inggris. Program tersebut diberi nama Kelas Inggris. Kehadiran jasa bimbel tersebut cukup menarik perhatian masyarakat. Terbukti sudah ada 29 peserta yang menyelesaikan kursus untuk gelombang pertama. Saat ini, sudah ada 25 peserta yang mendaftar untuk kelas khusus. 


“Jadi kami memberikan kesempatan untuk putra dan putri ketua RT dan RW untuk mengikuti kelas khusus. Kami gratiskan sebagai bentuk apresiasi,” kata Ketua KKMP Winongo Agus Wijanarko, Senin (13/10). 


RT dan RW merupakan mitra terdekat KKMP. Karenanya, pengelola memberikan kursus secara cuma-cuma. Bahkan hingga modulnya. Kebetulan terdapat seorang warga asing yang saat ini berada di Kelurahan Winongo. Namanya, Katie Dristas dari Canada. Warga asing dari program worldpacker itu bersedia menjadi relawan untuk mengajar Bahasa Inggris. Alhasil, Kelas Inggris untuk anak RT dan RW setempat itu gratis. Agus menyebut kelas khusus ini dihadirkan sembari menunggu gelombang kedua dimulai.



Namun, untuk yang kelas reguler tetap berbayar. Seperti pada gelombang pertama yang sudah selesai beberapa waktu yang lalu. Biayanya Rp 800 ribu. Itu sesuai dengan standar harga dari lembaga kursus dari Kediri tersebut. Namun, itu terbayar dengan hasil yang diberikan. Peserta gelombang pertama sudah cukup mahir berbahasa Inggris. Hal itu terlihat pada saat English Camp Kampung Inggris Jumat lalu. Sejumlah peserta unjuk gigi bercerita menggunakan Bahasa Inggris pada giat tersebut. Padahal, kursusnya hanya sebulan. 


“Dalam satu minggu ada lima kali pertemuan. Berarti dalam sebulan 20 pertemuan. Untuk waktunya 2-3 jam sekali pertemuan,” ujarnya.


Agus menyebut hadirnya KKMP dengan jasa kursus Bahasa Inggris tersebut tak lepas dari banyaknya warga asing yang berkegiatan di Kelurahan Winongo. Seperti diketahui, Kelurahan Winongo menjadi salah satu jujukan kegiatan worldpacker. Setidaknya sudah ada 17 warga asing yang datang sejauh ini. Kendala bahasa melatarbelakangi pengelola KKMP untuk menghadirkan jasa belajar Bahasa Inggris. Gayung bersambut. Antusias masyarakat cukup tinggi. 


“Ini tidak hanya untuk warga Kelurahan Winongo. Tetapi juga kita buka untuk warga di luar Kota Madiun. Bahkan, untuk batch kedua nanti sudah ada yang mendaftar dari Magetan dan Ponorogo,” ungkapnya.


Agus menambahkan kursus bahasa Inggris ini juga tak terbatas usia. Bahkan, pada batch pertama lalu juga ada dari mereka yang sudah dewasa. Namun, tentu kelasnya berbeda. Anak-anak usia SD dan SMP dikelompokkan dalam kelas A. Sementara yang SMA ke atas masuk kelas B. Agus menyebut masyarakat yang ingin belajar bahasa Inggris tidak perlu malu mesti sudah dewasa bahkan berkeluarga. Karena, ada banyak peserta dewasa. 


“Intinya kami ingin menghadirkan layanan belajar bahasa Inggris bagi masyarakat. Ini sejalan dengan visi misi bapak wali kota terkait Madiun Mendunia,” pungkasnya. (rams/agi/madiuntoday)