Ada Pavingisasi 46 Ribu Meter di APBD Perubahan, Wali Kota: Pokmas Saling Bantu Mengerjakan
MADIUN – APBD Perubahan 2022 telah disetujui DPRD Kota Madiun. Artinya, APBD perubahan tersebut siap untuk dilaksanakan. Wali Kota Madiun, Maidi langsung menginstruksikan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk tancap gas. Selain nominalnya yang besar, waktu pelaksanaannya juga hanya 120 hari atau tiga bulan.
‘’APBD Perubahan kali ini cukup besar. Pekerjaannya juga banyak. Dalam 120 hari harus selesai,’’ kata wali kota, Kamis (1/9).
Salah satu pekerjaan yang cukup menyedot perhatian yaitu pavingisasi sepanjang 44 ribu meter. Itu belum termasuk pemasangan kanstin atau pembatas paving yang ditotal sepanjang dua ribu meter. Artinya, ada 46 ribu meter total seluruh pekerjaan. Pengerjaan akan dimulai sekitar September nanti. Wali kota menambahkan pemasangan paving sepanjang itu harusnya membutuhkan waktu enam tahun. Tetapi metode pemasangan diubah kali ini. Pengerjaan melibatkan kelompok masyarakat (pokmas) tiap-tiap kelurahan.
‘’Kita libatkan pokmas. Usulan dari warga melalui RT/RW saat Musrenbang. Pengerjaannya kita kembalikan kepada mereka. Karena dikerjakan serentak, dua bulan kita target selesai. Kalau dikerjaan PU, bisa enam tahun baru selesai,’’ imbuh wali kota.
Wali kota optimis target terpenuhi. Sebab, pokmas akan saling bantu membantu. Pokmas yang kewalahan akan dibantu pokmas yang sudah lebih dulu menyelesaikan pekerjaan. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang serta Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman akan mendampingi. Wali kota menyebut dengan begitu partisipasi masyarakat bisa meningkat. Selain itu, anggaran pemasangan juga tidak jatuh ke orang lain. Bisa untuk membayar tukang dan kuli dari masyarakat setempat.
‘’Sesuai instruksi presiden, bahwa yang dimaksud intevensi berbasis lokal itu ya seperti ini. Kita tidak mengambil tenaga dari luar, tetapi dari masyarakat sendiri. Jadi tukang dan kuli lokal juga bisa diberdayakan. Pavingnya juga buatan lokal masyarakat kita,’’ ungkapnya.
Pemerintah Kota Madiun memang sudah mengumpulkan penyedia paving lokal. Mereka dipesan untuk membuatkan paving yang dimaksud sesuai kemampuan. Sisanya, baru dicarikan penyedia dari luar daerah. Dengan begitu, perekonomian lokal tetap diutamakan.
‘’Yang pabrik lokal-lokal kemampuannya berapa, sudah saya minta untuk menghitung. Sisanya, baru kita carikan dari luar kota, kita utamakan daerah sekitar dulu. Bukan yang jauh-jauh apalagi luar negeri,’’ pungkasnya. (ws hendro/agi/madiuntoday)