Antisipasi Kebencanaan, Wali Kota Siapkan 180 Petugas Gabungan, Personil BPBD Siaga 24 Jam




MADIUN – Bencana bisa datang kapan saja. Karenanya, kewaspadaan akan datangnya bencana perlu untuk ditingkatkan. Begitu juga di Kota Madiun. Apalagi, hujan mulai turun dengan intensitas yang cukup tinggi. Wali Kota Madiun, Maidi setidaknya menyiagakan 300 lebih personil gabungan untuk kewaspadaan bencana. 


‘’Personil kita saja ada 180 lebih ya, ditambah dari TNI/Polri ya ada kalau 300 personil. Kita persiapkan untuk langkah antisipasi dan juga tindakan kedaruratan,’’ kata Wali Kota Madiun, Maidi usai Apel Bersama Siaga Bencana Hidrometeorologi di Taman Lalu Lintas Bantaran Kali Kota Madiun, Selasa (18/10).


Petugas bakal bergerak dari sekarang untuk langkah antisipasi. Mulai pemangkasan pohon, pembersihan saluran, dan lain sebagainya. Harapannya, upaya tersebut dapat menekan terjadinya bencana khususnya banjir dan pohon roboh. Wali kota berharap dengan upaya tersebut dapat meminimalkan kerugian atau bahkan menghindarkan Kota Madiun dari bencana. Apalagi, upaya antisipasi tersebut sudah dilakukan sejak jauh-jauh hari ke belakang. Salah satunya, dengan pemberian anggaran Rp 9 juta setiap RW untuk pembersihan saluran lingkungan.


‘’Sebelum musim hujan datang, sudah kita libatkan masyarakat di tingkat RW untuk melakukan pembersihan saluran. Anggarannya kita beri Rp 9 juta per RW. Saat ini, saat hujan datang, aliran lancar. Mudah-mudahan dengan apa yang kita siapkan ini tidak terjadi bencana di kota kita. Kalaupun ada genangan, mudah-mudahan tidak berhenti lama,’’ harapnya. 


Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kota Madiun Jariyanto menyebut bencana di Kota Madiun masih dalam status aman saat ini. Namun, tentu saja potensi tetap selalu ada. Terutama musibah banjir dan angin juga gempa bumi bahkan kebakaran. Dia menambahkan potensi banjir salah satunya di wilayah bagian utara. Mulai Kelurahan Rejomulyo, Kelun, dan Pilangbango. Terutama saat daerah atas terjadi hujan. 


‘’Petugas kita ada 40 personil tim reaksi cepat (TRC) dan sepuluh dari tim teknis. Jadi total dari BPBD ada 50 orang,’’ terangnya. 


Tim tersebut akan standby 24 jam dengan terbagi dalam tiga sif. Selain itu, pihaknya juga akan membuka dua posko bencana. Yakni, di Taman Lalu Lintas Bantaran Kali Madiun dan juga wilayah Embung Pilangbango. 


‘’Kita juga memasang EWS (early warning system). Ada tiga titik di wilayah utara. Ketika air naik, alarm akan berbunyi, sehingga masyarakat bisa melakukan tindakan yang diperlukan sebelum air meluap dan masuk rumah,’’ pungkasnya. (nanda/agi/madiuntoday)