Rakor Pengendalian Inflasi dengan Mendagri, Disparitas Harga di Kota Madiun Masuk Lima Terendah Nasional



MADIUN – Inflasi masih menjadi permasalahan serius pemerintah. Rapat koordinasi (rakor) kembali dilakukan guna memaksimalkan upaya pengendalian inflasi di tanah air. Rakor dipimpin Mendagri Tito Karnavian dan diikuti kepala daerah secara virtual. Tak terkecuali Wali Kota Madiun, Maidi yang mengikuti gelaran rakor dari Balai Kota Madiun.

‘’Inflasi upaya kita sudah luar biasa. Hasilnya juga bagus. Kita masuk lima yang terendah secara disparitas harga,’’ kata wali kota usai zoom rakor pengendalian inflasi daerah dengan Mendagri di Balai Kota, Senin (24/10).

Artinya, dari harga-harga komoditas yang menjadi pemicu inflasi, di Kota Madiun yang paling rendah. Pemerintah Kota Madiun memang terus mengintervensi harga kebutuhan pokok tersebut dengan berbagai subsidi. Tak heran, harga komoditas tersebut cukup terkendali. Seperti diketahui, Pemkot Madiun memberikan subsidi untuk beras, minyak, gula, sayur, bahkan ikan dan daging ayam. Sejumlah komoditas tersebut tercatat menjadi penyumbang inflasi. 

‘’Karena sudah kita intervensi, komoditas-komoditas itu tidak jadi mahal. Di tempat lain jadi pemicu inflasi, di tempat kita tetap stabil,’’ ujar wali kota. 

Biarpun begitu wali kota ogah terlena. Upaya pengendalian inflasi akan terus dilakukan. Setidaknya ada lima komoditas yang akan dilakukan intervensi. Yakni, telur, cabai, minyak goreng, ayam, dan gula. Hal itu lantaran sejumlah komoditas tersebut diprediksi masih menjadi pemicu inflasi ke depan. 

‘’Upaya terus kita lakukan. Jangan sampai kecolongan, kemudian harganya mahal. Masyarakat nanti yang susah,’’ pungkasnya. (luqman/agi/diskominfo)