Dakwah Di Hadapan Pelajar, Gus Miftah Pesan Perangi Radikalisme dan Junjung Toleransi




MADIUN - Siapa yang tak mengenal Gus Miftah, sosok pendakwah dengan gaya yang nyentrik satu ini tengah ramai menjadi perbincangan banyak orang karena keunikannya dalam berdakwah. 


Kali ini, Gus Miftah kembali menyambangi Kota Pendekar untuk memberikan dakwah di hadapan para pelajar SMAN 1 Kota Madiun.

Orasi kebangsaan yang mengangkat tema Moderasi Beragama: Beragama dan Berbangsa yang Happy dan Menyenangkan ini, merupakan orasi kebangsaan kali ke-39. 


Acara yang digagas Gus Miftah itu sukses menarik minat para pelajar. Pasalnya, materi wawasan kebangsaan yang disampaikan cocok dengan karakter anak muda yang mengombinasikan tausiah dengan humor milenial.


Materi dakwah yang disampaikan di antaranya seputar wawasan kebangsaan dan cara memerangi radikalisme dan menjaga toleransi antar umat beragama. Gus Miftah mengatakan, menurut survey 37 persen pelajar dan mahasiswa di Jawa Timur terpapar radikalisme dan intoleransi. Maka perlu hal semacam ini untuk memutus rantai penyebaran.


Apalagi di era media sosial (medsos) saat ini, dimana segala macam jenis informasi bisa didapat dengan mudah. Maka dibutuhkan sifat yang bijak untuk mampu menangkal radikalisme dan sikap intoleransi. 


“Kita di era medsos, dalam bermedos dibutuhkan sifat yang bijak. Maka ingat postinglah yang penting jangan yang penting posting. Ikuti pendapat ahli, jangan ikuti orang yang ahli berpendapat,” ucap Gus Miftah.


Dirinya juga menyebut, ada tiga syarat menjadi orang besar. Pertama bisa, kedua berani, dan ketiga memiliki kapasitas besar. Juga harus beriktiar, berusaha, dan mau berproses. 


“Fokus pada proses jangan fokus pada hasil. Kalau hari ini ada siswa merasa tidak pintar, saya cuma bilang satu hal, Allah kasih kelebihan pada tiap hambanya dimana ada kekurangan pasti ada kelebihan. Yang perlu dilakukan adalah gali potensi dominan dibidang apa. Fokus,” pungkasnya. 

(WS Hendro/kus/madiuntoday)