Simpan Potensi Besar, Wali Kota Ingin Hadirkan Perkebunan Kelapa Kopyor



BOGOR – Perkebunan kelapa kopyor menyimpan potensi ekonomi yang luar biasa. Tak heran, Wali Kota Madiun, Maidi ingin memaksimalkan lahan tidur di Kota Madiun menjadi perkebunan kelapa kopyor. Pun, orang nomor satu di Kota Pendekar itu rela jauh-jauh mengunjungi Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Unit Bogor di Ciomas, Kota Bogor, Jawa Barat untuk belajar, Selasa (24/1).


‘’Aset di kota kita kalau dihitung ada 69 hektar. Kalau ditanami biasa hasilnya Rp 1,7 miliar. Tapi kalau ditanami kelapa kopyor ini, hasilnya bisa Rp 1 triliun lebih. Bayangkan, berapa kali lipatnya itu,’’ kata wali kota. 


Itu baru dari segi hasil produksi. Belum manfaat lainnya. Wali kota juga berangan menjadikan perkebunan kelapa kopyor itu sebagai tempat wisata nantinya. Tak heran, ada banyak potensi yang bisa digarap. Belum bagian dari pohon kelapa lainnya. Mulai dari daun, batang pohon, dan sisa buah kelapanya. Wali kota optimis, dengan perkebunan kelapa ini bisa mengangkat derajat dan ekonomi petani Kota Pendekar. 


‘’Melalui ini kita cetak miliader kopyor di Kota Madiun. Potensinya luar biasa dan ini cocok untuk wilayah daerah seperti kota kita,’’ ungkapnya. 


Kota Madiun, lanjut wali kota, berada di ketinggian 160 meter di atas permukaan air laut. Pohon kelapa memang biasanya di dataran rendah. Wali kota menambahkan melalui perkebunan tersebut diharapkan juga bisa menarik minat petani muda. Seperti diketahui, anak muda sekarang ini ogah turun ke sawah. Hal itu salah satunya karena hasil padi yang tidak bisa melejit tinggi. 


‘’Beras karena kebutuhan pokok, kalau mau naik pemerintah langsung menekan melalui Bulog. Harga beras ini memang harus stabil. Karenanya, hasil dari pertanian padi ya segitu-segitu saja,’’ jelasnya. 


Karenanya, wali kota mencoba membuka mindset petani agar melirik tanaman lain. Kelapa kopyor salah satunya. Pihaknya berharap lahan tidur di Kota Madiun bisa termanfaatkan optimal menjadi lahan produktif bernilai jual tinggi. (ws hendro/agi/madiuntoday)