Hasil Survei SSGI Keluar, Angka Stunting Kota Madiun Turun Jadi 9,7 Persen



MADIUN - Kementerian Kesehatan mengumumkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 pada Rapat Kerja Nasional BKKBN, Rabu (25/1). Dalam momen itu diketahui bahwa angka Stunting di Kota Madiun mengalami penurunan. Yakni, dari 12,4 persen menjadi 9,7 persen. 


Capaian inipun langsung direspon oleh Wali Kota Madiun Maidi. "Ini artinya upaya-upaya yang kita lakukan membuahkan hasil," ujarnya saat diwawancarai, Kamis (26/1). 


Meski begitu, orang nomor satu di Kota Pendekar itu tak mau cepat berpuas diri. Karenanya, dia terus mendorong OPD terkait memaksimalkan upaya penanganan Stunting hingga 1 persen.


"Skrining ibu hamil terus dilakukan. Juga, Warung Stop Stunting akan dijalankan lagi. Harapannya, tahun depan sudah 1 persen. Tidak ada yang tidak mungkin," paparnya.


Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kota Madiun dr. Denik Wuryani menjelaskan bahwa survei SSGI dilakukan pada Agustus-September tahun lalu. Atau, sebelum pelaksanaan WSS di bulan Oktober. 


"Artinya upaya kita sudah on the track. Apalagi ditambah dengan adanya WSS. Harapannya, pada survei berikutnya kita mendapatkan hasil yang signifikan," tuturnya. 


Lebih lanjut, Denik mengungkapkan bahwa Dinkes PPKB menargetkan penurunan angka stunting 2-3 persen per tahun. "Kalau bisa lebih dari itu, lebih baik," imbuhnya. 


Terkait program yang akan dilanjutkan, Denik mengungkapkan bahwa sosialisasi bahaya stunting dan penanganannya akan diteruskan. Kemudian, pemberian makanan tambahan bagi anak gizi buruk dan ibu hamil. 


"Harapannya, tidak ada lagi angka stunting di Kota Madiun," tandasnya. (ws hendro/irs/madiuntoday)