Cegah Perokok Aktif Sejak Dini, Puskesmas Sukosari Gelar Skrining Di Sekolah




MADIUN - Bahaya rokok tidak hanya berpengaruh terhadap penghisapnya. Tapi juga orang-orang di sekitarnya. Terutama, anak-anak. 

Untuk mencegah paparan rokok berlebih terhadap anak, Puskesmas Sukosari menyelenggarakan kegiatan Skrining Berhenti Merokok Sejak Dini. Dalam kegiatan tersebut, tim kesehatan puskesmas mengunjungi sekolah-sekolah untuk melakukan pengecekan terhadap siswa usia 10-18 tahun. 

Salah satunya seperti tampak di SDK Petra Kota Madiun, Rabu (8/3). "Harapannya dapat mencegah perilaku perokok muda yang akan berdampak buruk terhadap kesehatan mereka ke depannya," ujar Penyuluh Kesehatan Masyarakat / Konselor Upaya Berhenti Merokok Puskesmas Sukosari Kota Madiun Aulia Mutiara. 

Adapun skrining dilakukan dengan memberikan formulir tanya-jawab untuk siswa. Juga, dengan metode wawancara. Siswa juga dites menggunakan alat Smokerlyzer untuk mengetahui kadar karbon monoksida dalam tubuhnya. 

Rata-rata, menurut Aulia, siswa merupakan perokok pasif. Karenanya, dia mengimbau kepada orang tua dan guru agar tidak merokok di depan anak-anak. Sehingga, perilaku tersebut tidak menimbulkan rasa penasaran dalam diri anak yang dapat menyebabkan keinginan mereka untuk mencoba. 

Sementara itu, Kepala SDK Petra Kota Madiun Daniel Uji Pamungkas menyambut positif skrining kesehatan yang dilakukan Puskesmas Sukosari. 

"Harapannya, anak-anak kita bisa terhindar dari bahaya rokok," tuturnya. 

Sebagai informasi, kegiatan skrining juga dilakukan dengan pemeriksaan kesehatan mata, gigi, dan mulut anak. Kegiatan ini dilakukan di seluruh sekolah yang ada di wilayah Puskesmas Sukosari. Baik negeri maupun swasta. (Ws hendro/irs/madiuntoday)