9.400 Laptop Telah Datang, Setelah Pengecekan Laptop Bisa Didistribusikan




MADIUN – Pengadaan laptop bagi siswa SD-SMP negeri di Kota Madiun tahun ini bakal terwujud dalam waktu segera. Pasalnya, sebanyak 9.400 unit laptop tersebut sudah berada di Kota Pendekar. Pengiriman laptop dari Jakarta tersebut telah selesai, Kamis (9/3).

‘’Laptop hari ini sudah datang semuanya. Pengiriman terbagi dalam dua tahap,’’ kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Madiun, Lismawati.

Pengiriman tahap pertama sebanyak 5.508 unit. Sisanya, dikirim hari ini. Lismawati menyebut setidaknya sudah datang dua truk box di kantor Dinas Pendidikan saat ini. Satu truk lagi sedang dalam perjalanan. Setelahnya, akan dilakukan proses pembongkaran untuk penyimpanan di Dinas Pendidikan. Lismawati menyebut pemeriksaan oleh tim ahli dari Politeknik Negeri Madiun (PNM) juga tengah dalam proses. 

‘’Setelah ini kita cek apakah sudah sesuai dengan yang tertera pada kontrak. Semuanya kita cek. Bukan sampel. Makanya butuh waktu,’’ ujarnya. 

Pengecekan ditarget selesai akhir bulan ini. Setelah itu, laptop bisa didistribusikan kepada siswa. Lismawati menyebut pendistribusian sejatinya dijadwalkan Mei mendatang. Namun, dengan melihat progres saat ini, tidak menutup kemungkinan pendistribusian bisa lebih cepat. Lismawati menambahkan pemanfaatan laptop ini seperti yang sudah dilakukan sebelumnya yakni secara pinjam pakai. 

‘’Laptop ini nanti untuk siswa SMP kelas VII dan VIII serta siswa SD kelas IV dan V. Dengan begitu semua murid SMP sudah memegang laptop dan murid SD mulai kelas IV juga sudah kita fasilitasi laptop,’’ ungkapya. 

Lismawati menambahkan pengadaan kali sedikit berbeda dengan sebelumnya. Sebanyak sembilan ribu lebih laptop itu berupa chromebook. Chromebook adalah komputer jinjing yang menjalankan sistem operasi ChromeOS bikinan Google. Chromebook tersebut bermerk Acer Celeron. Lismawati menyebut pengadaan ini menggandeng PT Acer Indonesia sebagai produsen. 

‘’Ada banyak pertimbangan dalam menentukan rekanan pengadaan. Selain harga tentunya juga kesanggupan dalam pemenuhan laptop sesuai jadwal, kemudian termasuk garansinya bagaimana, service centernya ada di Kota Madiun tidak, dan juga terkait sparepart-nya sudah ada di Indonesia atau harus impor. Selain itu tentu juga penggunaan Produk Dalam Negeri (PDN),’’ ujarnya.

Seperti diberitakan Pemkot Madiun telah merealisasikan sebanyak 5.425 unit laptop kepada siswa kelas V dan VIII sekolah negeri di Kota Madiun pada 2020 lalu. Kemudian di tahun berikutnya, Pemkot Madiun memesan sebanyak 4.880 unit laptop. Namun saat pesanan datang, ternyata tidak sesuai spesifikasi. Pemkot Madiun lantas menolak seluruh pesanan tersebut. Pemkot kembali melakukan pengadaan untuk tahun anggaran 2023. Pengadaan tahun ini tersebut sebanyak 9.400 unit. (ws hendro/agi/madiuntoday)