Mulai Pengecekan Laptop, Libatkan Tim Ahli dari PNM, Ditarget Dua Minggu Selesai




MADIUN – Pendistribusian laptop bagi peserta didik di tahun ini tampaknya bisa lebih cepat. Pasalnya, Dinas Pendidikan Kota Madiun langsung melakukan pemeriksaan usai ribuan laptop tersebut tiba di Kota Pendekar. Pemeriksaan dengan menggandeng tim dari PNM tersebut sudah mulai dilakukan. 

‘’9.400 laptop sudah datang semua. Dan hari ini kita mulai pemeriksaan untuk memastikan sudah sesuai dengan yang di kontrak belum,’’ kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Madiun, Lismawati, Jumat (10/3).

Tak heran, Lismawati menagertkan pendistribusian bisa dipercepat. Pengecekan ditarget bisa selesai dalam dua minggu ke depan. Artinya, akhir bulan ini sudah bisa didistribusikan. Lismawati menyebut ribuan laptop tersebut akan didistribusikan untuk siswa SMP kelas VII dan VIII serta siswa SD kelas IV dan V. Dengan begitu semua murid SMP sudah memegang laptop tahun ini. Begitu juga dengan murid SD mulai kelas IV juga sudah terfasilitasi laptop. 

‘’Pengecekan membutuhkan waktu, karena saya tidak ingin hanya sampling. Tetapi semua dicek satu persatu,’’ tegasnya. 

Lismawati menambahkan pengadaan kali sedikit berbeda dengan sebelumnya. Sebanyak sembilan ribu lebih laptop itu berupa chromebook. Chromebook adalah komputer jinjing yang menjalankan sistem operasi ChromeOS bikinan Google. Chromebook tersebut bermerk Acer Celeron. Lismawati menyebut pengadaan ini menggandeng PT Acer Indonesia sebagai produsen. Pagu pengadaan chromebook ini sebesar Rp 52 miliar lebih. Namun, nilai kontraknya Rp 48 miliar lebih. 

‘’Kenapa pakai chromebook, karena sudah ada sistem dengan pusdatin yang dikendalikan kementerian. Juga sudah pakai domain belajar.go.id untuk mendukung merdeka belajar,’’ ujarnya. 

Terpisah, Ardian Prima Atmaja, tim pemeriksaan dari PNM menyebut pemeriksaan akan sedikit berbeda dengan laptop yang memakai operating sistem seperti windows. Chromebook merupakan produk google yang memiliki tingkat keamanan lebih. Untuk dapat pemeriksaan, pihaknya harus login terlebih dahulu baru bisa membaca data-data spek di dalamnya. Namun, biarpun begitu pihaknya optimis bisa menyelesaikan 600 unit sehari. 

‘’Ini kita lakukan juga by sistem. Artinya, jaringan internet juga berpengaruh. Untuk tenaga kita siapkan 41 orang,’’ ujarnya. (ws hendro/agi/madiuntoday)