Gebyar di Kota Pendekar
Ruang Satu
Kota kita sebentar lagi punya gawe besar. Ya, setiap 20 Juni, kota kita tercinta ini merayakan hari jadinya. Tak heran, ada berbagai event menarik dari Juni hingga Juli mendatang. Begitu juga dalam peringatan hari jadi ke-105 ini. Setidaknya ada 30 lebih kegiatan tersaji. Kegiatan ini bukan semata untuk hiburan. Tetapi juga sarana peningkatan diri agar lebih baik. Mulai secara fisik, mental, maupun dari segi kerohanian. Karenanya, ada berbagai kegiatan yang bertema olahraga, religi, budaya, lingkungan, hingga yang bertemakan pelayanan.
Peringatan hari jadi tahun ini memang beda. Sudah lebih leluasa. Sudah bisa menghadirkan kegiatan yang mendatangkan massa. Berbeda dengan tiga tahun sebelumnya. Era dimana pandemi masih menghantui. Sekarang masa kelam itu sepertinya sudah terlewati. Badan kesehatan dunia (WHO) sudah mencabut status darurat kesehatan global untuk Covid-19 tersebut sejak 5 Mei 2023 lalu. Pemerintah di tanah air juga mencabut kebijakan wajib menggunakan masker. Aturan baru terkait penggunaan masker tersebut dikeluarkan, Jumat (9/6) lalu. Covid-19 memang belum sepenuhnya pergi. Tetapi sudah sangat terkendali.
Sudah dicabut bukan berarti tidak boleh memakai lagi. Masker masih boleh tetap digunakan. Sebab, sudah menjadi kebiasaan bagi sebagian orang. Itu bagus dan tidak masalah. Silahkan bagi yang sudah terbiasa memakai masker. Toh, masker sejatinya bukan hanya untuk perlindungan dari Covid-19 semata. Sebagai bentuk perlindungan pertama dari virus, bakteri, kuman yang menyebar melalui udara. Event peringatan hari jadi nanti juga banyak kegiatan yang mendatangkan massa. Sebagai bentuk kewaspadaan, tak masalah kalau tetap memakai masker.
Event hari jadi memang menjadi media untuk mendatangkan orang. Kota kita sudah cukup ramai dikunjungi wisatawan. Namun, tentu harus ditingkatkan. Event-event besar kita hadirkan untuk mendongkrak perekonomian. Peringatan hari jadi ini memang bukan sekedar seremonial belaka. Tetapi harus memberikan dampak nyata. Saya ingin ada banyak manfaat yang didapat masyarakat. Salah satunya, dari segi perekonomian. Moment ini memang saatnya kita panen. Panen dari puasa panjang pandemi. Saya ingin ada peningkatan ekonomi yang signifikan. Perekonomian meningkat, kesejahteraan masyarakat juga semakin terangkat.
Event hari jadi juga harus menjadi momentum peningkatan kualitas diri. Khususnya bagi pemerintahan. Ini harus jadi momentum untuk meningkatkan pelayanan. Karenanya, juga kita hadirkan kegiatan yang bertema pelayanan. Ada pelayanan administrasi Kependudukan dan juga terkait dengan pencarian kerja. Layanan kita hadirkan di Pahlawan Street Center (PSC). Di jalan jantung kota itu memang tersaji banyak kegiatan. Bisa dibilang menjadi pusatnya kegiatan peringatan. Tepat rasanya jika pelayanan kita dekatkan.
Pelayanan ini kata kunci ASN. Sering saya katakan. ASN merupakan pelayan masyarakat. Makannya, ASN harus melayani, bukan dilayani. Hari jadi ini juga harus menjadi momentum bagi ASN di Pemerintah Kota Madiun untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Pelayanan yang baik bisa dilihat dari tingkat kepuasaan masyarakat. Saya ucapkan banyak terima kasih kepada seluruh ASN di Kota Pendekar yang sudah memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Apalagi, nilai indek kepuasaan masyarakat terhadap kinerja pemerintah juga tercatat meningkat.
Nilai survei kepuasan masyarakat (SPM) untuk 2022 mencapai 86,964. Kepuasan masyarakat akan pelayanan pemerintah itu masuk kategori sangat baik. Nilai itu meningkat dari tahun sebelumnya. Hasil indek kepuasan masyarakat pada 2021 dengan mencapai 86,456. Sedang, pada 2020 mencapai 85,501. Secara tidak langsung, pelayanan kepada masyarakat juga meningkat. Survei ini bukan hanya sampel di beberapa OPD. Setidaknya, ada 70 instansi yang menjadi objek survei. Ini terdiri dari peringkat daerah, kelurahan, dan juga perusahaan umum daerah. Survei tidak hanya dilakukan kepada petugas di instansi terkait. Tetapi juga kepada masyarakat yang setidaknya pernah mendapatkan pelayanan di instansi tersebut. Pun, survei dilakukan pihak ketiga yang memang membindangi urusan tersebut.
Dari 70 instansi itu tercatat nilai terendah di kisaran 84 dan tertinggi 91. Artinya, dari yang terendah saja sudah cukup tinggi hasilnya. Ini saya minta untuk terus ditingkatkan. Survei untuk 2023 ini masih baru akan dilakukan. Hasilnya di tahun depan. Paling cepat akhir tahun nanti. Saya ingin terus ada progres peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Ini yang terpenting. Buat apa menggapai berbagai penghargaan kalau kepuasaan masyarakat atas kinerja pemerintah jelek.
Saya memang sengaja menekankan internal Pemerintah Kota Madiun baik dulu. Kalau ingin masyarakat baik, pemerintahnya tentu harus baik dulu. Pemerintah harus terus berbenah untuk menjadi semakin baik. Pemerintahan yang baik akan menghadirkan pelayanan kepada masyarakat yang baik pula. Karenanya, saya terus berupaya mewujudkan pemerintahan yang baik di Kota Madiun. Birokrasi di Pemerintah Kota Madiun memang sudah cukup baik. Selain dari hasil survei kepuasaan masyarakat tadi, beberapa hari kemarin kota kita juga mendapatkan BKN Award 2023. Bukan satu, tetapi tiga kategori sekaligus.
Yakni, peringkat ke-IV pemerintah kota tipe sedang Kategori Perencanaan Kebutuhan dan Mutasi Kepegawaian, peringkat ke-IV kategori Pengembangan Kompetensi, dan peringkat ke-II untuk kategori Penerapan Pemanfaatan Data Sistem Informasi dan CAT. Penghargaan ini saya terima dari Plt Kepala BKN Bima Haria Wibisana di Bumi Surabaya City Resort, Kamis (8/6) kemarin. Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh ASN Pemkot Madiun serta masyarakat atas diraihnya penghargaan ini. Sekali lagi, jangan cepat berpuas dulu. Apa yang telah diraih ini harus terus ditingkatkan. Ini demi mewujudkan Pemerintahan yang bersih berwibawa menuju masyarakat sejahtera.
Penulis adalah Wali Kota Madiun Drs. H. Maidi, SH, MM, M.Pd