Diikuti 1.300 Penjual Jamu, Festival Jamu Gendong Nusantara di Kota Madiun Siap Pecahkan Rekor MURI




MADIUN – Festival Jamu Gendong Nusantara di Kota Madiun berlangsung meriah, Sabtu (4/11). Festival yang berlangsung di Pahlawan Street Center (PSC) tersebut setidaknya diikuti 1.300 peserta. Mereka terdiri dari penjual jamu dan anggota PKK di sejumlah kelurahan. Hadirnya seribu lebih peserta itu dipastikan bakal memecahkan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).

‘’10 tahun yang lalu pernah dicatatkan rekor sebanyak 1.058 penjual jamu gendong di Semarang. Hari ini di Kota Madiu nada 1.300 peserta. Artinya, rekor sebelumnya sudah terlewati,’’ kata Ketua Koperasi UMKM Indonesia, Imlayudin.

Kegiatan tersebut memang hasil kerja bareng Koperasi UMKM Indonesia dengan Pemerintah Kota Madiun serta MURI. Penghitungan pun dilakukan. Piagam MURI akan diberikan setekah proses verifikasi selesai. Imlayudin menyebut festival jamu gendong sengaja dicatatkan pada MURI sebagai bentuk apresiasi para penggiat jamu di Kota Pendekar. Selain itu, festival merupakan salah satu upaya untuk melestarikan dan mempromosikan jamu. Seperti diketahui jamu merupakan warisan budaya. Namun, kata jamu saat ini tergerus dengan kata herbal yang notabenenya merupakan kata serapan.

‘’Ini juga merupakan bentuk promosi jamu. Ke depan Kota Madiun bisa menjadi destinasi kebugaran,’’ ungkapnya sembari menyebut ada jamu beras kencur, kunir asem, dan lain sebagainya.

Dipilihnya Kota Madiun sebagai lokasi pemecahan rekor MURI bukan tanpa alasan. Dia menyebut sudah mengemuka nama sejumlah daerah sebelumnya. Pilihan kemudian jatuh ke Kota Madiun salah satunya karena banyaknya pegiat jamu dan dukungan pemerintah daerah setempat.

‘’Sebelumnya kita melihat Solo dan daerah-daerah di Jawa Tengah. Tetapi setelah melihat Kota Madiun, ternyata ada banyaj pegiat jamu. Salah satunya, paguyupan rempah rimpah pimpinan ibu Mega. Selain itu, Pemerintah Kotanya juga mendukung sekali,’’ ungkapnya. (nanda/dspp/agi/diskominfo)