Beri Arahan Parenting ke Wali Murid SDN 03 Madiun Lor, Wali Kota: Investasi untuk Pendidikan Jangan Dinilai dengan Uang
MADIUN – Pendidikan kudu berkualitas. Hal itu penting untuk mewujudkan SDM yang juga benar berkualitas. Namun, SDM yang mumpuni juga tidak murah. Butuh sarana dan prasarana hingga lain sebagainya. Karenanya, Wali Kota Madiun, Dr. Maidi mengajak para orang tua untuk memberikan dukungan pendidikan yang optimal kepada putra-putrinya.
‘’Jangan perhitungan untuk urusan pendidikan anak. Berikan kebutuhan pendidikan yang terbaik. Investasi pendidikan memang tidak murah,’’ kata wali kota.
Hal itu disampaikan orang nomor satu di Kota Pendekar itu saat memberikan arahan parenting kepada wali murid SDN 03 Madiun Lor di Asrama Haji, Rabu (27/12). Wali kota menambahkan pendidikan yang berkualitas tersebut juga penting untuk menyambut Indonesia generasi emas 2045 mendatang. Pelajar di Kota Madiun, lanjut wali kota, tidak boleh hanya menjadi penonton. Namun, harus bisa mencuri perhatian pada era Indonesia emas 2045 tersebut. Mewujudkan hal tersebut tentu tidak cukup dengan upaya sekedarnya.
‘’Karenanya anak-anak sudah kita berikan laptop dan akses internet. Ini mahal, tetapi harus saya lakukan demi pendidikan anak-anak,’’ tegasnya.
Pemerintah Kota Madiun setidaknya sudah memberikan 14 ribu unit laptop kepada guru dan murid. Anggaran yang dikeluarkan mencapai Rp 100 miliar. Sementara untuk akses internet di sekolah hingga tingkat RT, Pemkot Madiun mengeluarkan Rp 5 miliar setahun. Saat ini, ada 3.000 lebih titik WiFi gratis di Kota Pendekar.
‘’Masa Indonesia Emas 2045 itu harus dimulai dari sekarang. Kalau yang lain hanya diomong saja, kita sudah melangkah. Anak-anak kita bekali laptop dan lainnya. Orang tua juga harus mendukung pendidikan putra-putrinya dengan maksimal juga,’’ jelasnya.
Wali kota juga berpesan agar orang tua juga menjadi guru yang baik di rumah. Sebab, pendidikan yang optimal, tak terlepas dari peran orang tua. Artinya, tidak hanya pendidikan di sekolah, tetapi pendidikan di rumah juga harus optimal.
‘’Anak itu lebih lama di rumah daripada di sekolah. Artinya, lebih banyak bersama orang tua daripada guru. Orang tua harus bisa menjadi guru di rumah,’’ pungkasnya. (dspp/agi/diskominfo)