Lewat Belajar Melayang Kaca Sukma, SDN Sukosari Beri Hiburan dan Ajarkan Konsentrasi Bagi Siswa ABK




MADIUN - Tiga siswa terlihat sibuk memainkan boneka yang dibuat dari kardus dan kain perca. Dengan lihai, tangan kecil mereka memeragakan lakon dalam kisah yang menceritakan tentang gotong royong.

Siswa lainnya dengan penuh antusias menyimak kisah yang diceritakan tiga teman mereka. Ya, begitulah suasana yang tergambar dari penerapan belajar MELAYANG KACA Sukma. Akronim dari Media Belajar Wayang Kardus dan Kain Perca, inovasi dari SDN Sukosari Madiun.

Inovasi pembelajaran tersebut baru tiga bulan diterapkan di sekolah yang berlokasi di Jalan Sri Linuhung, Kelurahan Sukosari itu. Sasarannya dikhususkan bagi anak-anak inklusi atau anak berkebutuhan khusus (ABK) yang ada di sekolah tersebut.

“Melalui media ini kami mentrasfer ilmu kepada anak-anak khususnya ABK. Ternyata cara ini cukup efektif. Anak-anak jadi lebih mudah mengerti apa yang diajarkan dan melatih konsentrasi mereka,” terang Kepala SDN Sukosari, Muljono.

Sekolah yang dipimpinnya itu memang salah satu sekolah inklusi yang ada di Kota Madiun. Artinya, siswa dengan berkebutuhan khusus seperti ADHD hingga slow learner belajar bersama siswa pada umumnya.

“Dengan pembelajaran ini saya harap anak-anak spesial ini bisa lebih menerima pelajaran dan juga bisa berkomunikasi dengan lingkungan sekitar,” ucapnya sembari mengatakan ada 11 ABK yang menjadi siswanya.

Tak hanya mendongeng dengan media boneka, di SDN Sukosari juga memiliki pembelajaran dongeng karakter hari Selasa pagi dengan cerita berbahasa Jawa.
(rams/kus/madiuntoday)