Harga Sejumlah Komoditas Turun Picu Deflasi Pada Juni 2024




MADIUN - Kota Madiun mengalami kondisi deflasi selama dua bulan berturut-turut. Pada Mei lalu tercatat -0,40 persen. Kondisi serupa terjadi pada Juni 2024. Yakni, -0, 48 persen.

Hal tersebut sebagaimana catatan yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Madiun yang disampaikan dalam rilis bulanan, Senin (1/7).

"Turunnya harga sejumlah bahan pokok ini memicu deflasi," ujar Kepala BPS Kota Madiun, Abdul Azis.

Adapun bahan kebutuhan pokok yang mengalami penurunan harga antara lain bawang merah, daging ayam ras, dan beras. Selain itu juga tomat, telur ayam ras, dan gula pasir.

Menurut Azis, penurunan harga berkaitan dengan masa panen yang berlangsung di wilayah Madiun Raya. Hal inipun membuat stok di pasaran cukup melimpah.

Meski begitu, Azis mengimbau pemerintah daerah untuk tidak lengah menghadapi deflasi. Kestabilan harga wajib tetap dijaga agar tidak terjadi lonjakan yang signifikan.

“Apalagi BMKG sudah mewanti-wanti akan ada potensi kekeringan, kemudian sudah mulai musim tanam, membuat panen padinya berkurang lagi sehingga berpotensi berkurangnya pasokan beras dan membuat harganya naik di pasaran. Makanya itu harus dijaga, termasuk komoditas hortikultura seperti cabai rawit dan sayur mayur,” jelasnya.

Sementara itu sejumlah komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Juni 2024, di antaranya cabai rawit mengalami inflasi 22,15 persen. Kemudian sigaret kretek mesin (SKM) dan sigaret putih mesin (SPM).

Berdasarkan data, angka inflasi Juni 2024 Kota Madiun sebesar -0,48 lebih tinggi dibanding inflasi Jawa Timur -0,37 persen, dan nasional -0,08 persen.

“Jadi seluruh kota/kabupaten penghitung inflasi di Jatim semuanya mengalami deflasi,” tandasnya. (Ney/irs/madiuntoday)