Serapan Jagung Masih Rendah, Perum Bulog Kancab Madiun Catat Realisasi Baru 14 Persen dari Target
MADIUN – Beban berat harus dipikul Perum Bulog Kancab Madiun. Tak lain, untuk mengejar target serapan jagung pipil di wilayah kerjanya. Hingga Oktober, realisasi serapan belum sentuh separo dari target tahun ini.
‘’Target kami upayakan. Termasuk bersinergi dengan Polri,’’ kata Kepala Perum Bulog Kancab Madiun Agung Sarianto, Rabu (15/10).
Agung mengungkapkan, pihaknya punya target serapan jagung pipil sekitar 9.500 ton. Sedangkan realisasinya baru 1.385 ton atau 14,6 persen. Perincian realisasi serapan meliputi Kota Madiun sekitar 15 ton, Kabupaten Madiun sekitar 470 ton, dan Ngawi sekitar 895 ton.
‘’Paling tinggi serapan di Ngawi karena lahan jagung lebih luas dari daerah lainnya,’’ jelas Agung.
Meski realisasi serapan jagung pipil masih jauh dari target, Agung mengklaim Perum Bulog Kancab Madiun punya realisasi serapan tertinggi di Jawa Timur. Dia optimistis realisasi serapan meningkat beberapa bulan ke depan.
‘’Bersinergi dengan Polri, alhamdulillah membantu penyerapan,’’ ujarnya.
Agung menambahkan, Perum Bulog Kancab Madiun membeli jagung pipil dengan harga Rp 6.400 per kilogram dengan kadar air maksimal 14 persen. Sedangkan jagung pipil dengan kadar air 18-20 persen atau lebih dihargai Rp 5.500 per kilogram.
Dia mengimbau petani menjaga kualitas pascapanen, khususnya pengeringan. Penyerapan dilakukan langsung dari petani. Baik dijemput petugas maupun dikirim sendiri ke gudang. Jagung yang berhasil diserap disimpan di gudang milik Perum Bulog Kancab Madiun di Ngawi.
‘’Selama syarat mutu terpenuhi, jagung hasil petani mami serap,’’ pungkas Agung.
(dspp/ggi/madiuntoday)