Dari Segelas Susu Jadi Patty Lezat, Cara Baru Warga Kota Madiun Ciptakan Peluang Usaha



MADIUN - Susu selama ini dikenal sebagai minuman bergizi tinggi, kaya kalsium, dan sumber protein. Namun, siapa sangka bahan bergizi ini juga bisa diolah menjadi berbagai jajanan lezat sekaligus bernilai ekonomi tinggi. Dengan sentuhan kreativitas, susu dapat disulap menjadi produk menarik yang menyehatkan dan berpotensi menjadi peluang usaha.


Bertempat di Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Madiun, sebanyak 30 peserta dari Pokja 3 PKK se kecamatan dan kelurahan yang ada di Kota Pendekar, mengikuti pelatihan pembuatan jajanan berbahan dasar susu. Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara DKPP Kota Madiun dan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Kota Batu.


Selama pelatihan, peserta belajar membuat beragam olahan susu, salah satunya patty burger susu, di bawah bimbingan Dr. Dodik Suprapto, fasilitator pelatihan dari BBPP Kota Batu.


“Pelatihan ini bertujuan menambah kompetensi peserta agar mampu memanfaatkan susu menjadi produk bernilai jual. Selain menyehatkan, olahan susu juga bisa menjadi peluang usaha baru,” jelas Dodik.


Salah satu inovasi yang paling menarik perhatian adalah patty burger susu. Kreasi ini menggabungkan susu dengan cuka hingga menghasilkan gumpalan bernutrisi tinggi yang dikenal sebagai curd. Curd tersebut kemudian dicampur dengan sedikit tepung tidak lebih dari 10 persen—lalu dibentuk menyerupai nugget untuk isian burger.


Satu patty berukuran sekitar 40 gram memiliki kandungan gizi setara dengan segelas susu, sehingga menjadi pilihan sehat dan praktis bagi mereka yang kurang suka minum susu secara langsung.


“Dari satu liter susu bisa dihasilkan empat hingga lima patty. Ini solusi cerdas bagi anak-anak yang tidak suka minum susu, tetapi tetap bisa mendapatkan gizinya,” tambah Dodik.


Sementara itu, Kepala DKPP Kota Madiun Totok Sugiarto menjelaskan, kegiatan ini merupakan bagian dari program hilirisasi pertanian nasional. Melalui program ini, masyarakat didorong untuk tidak hanya menjual susu segar, tetapi juga mengolahnya menjadi produk bernilai tambah.


“Harapannya, selain meningkatkan nilai ekonomi, produk ini juga bermanfaat untuk pemenuhan gizi anak. Kandungan proteinnya bisa menjadi alternatif pengganti daging dan ayam. Jadi, makanan bergizi tidak harus dari daging, tapi bisa juga dari olahan susu,” ujar Totok.


Ke depan, DKPP bersama BBPP berencana melakukan pendampingan lanjutan agar keterampilan peserta terus berkembang. Dari pelatihan ini diharapkan lahir wirausaha baru berbasis olahan susu yang mampu memperkuat ekonomi lokal dengan sentuhan kreativitas.

(dspp/rat/kus/madiuntoday)