Digitalisasi Ekonomi Makin Kuat, Qris Dongkrak Aktivitas UMKM dan Wisata Kota Madiun



MADIUN - Digitalisasi ekonomi di Kota Madiun terus menunjukkan perkembangan positif. Bank Indonesia (BI) Kediri mencatat adanya lonjakan signifikan pada transaksi menggunakan Qris sepanjang 2024 hingga Oktober 2025. Total transaksi mencapai sekitar 440 ribu di wilayah kerja BI Kediri, dengan Kota Madiun menempati posisi tiga besar dari 13 kabupaten/kota.


Deputi Kepala Perwakilan BI Kediri, Wihujeng Ayu Rengganis, menyampaikan apresiasinya atas capaian tersebut. Menurutnya, peningkatan transaksi non-tunai di Madiun tidak terlepas dari pesatnya aktivitas sektor pariwisata di daerah ini.


“Sepanjang 2024, tercatat lebih dari dua juta wisatawan berkunjung ke Madiun. Tingginya mobilitas wisata ini turut mendorong penggunaan Qris dalam berbagai transaksi,” ungkapnya. 


Wihujeng menjelaskan, tren tersebut menjadi bukti bahwa masyarakat Madiun semakin akrab dengan sistem ekonomi digital. Qris dinilai lebih efisien, cepat, dan aman. Kini, masyarakat juga dapat memanfaatkan fitur Qris Cross Border untuk bertransaksi lintas negara, seperti di Jepang dan Tiongkok.


“Jadi, warga Madiun pun bisa melakukan transaksi di luar negeri menggunakan Qris,” tambahnya. BI optimistis perluasan penggunaan transaksi digital ini mampu mendorong pertumbuhan ekonomi daerah hingga mencapai 8 persen.


Terlebih, sekitar 90 persen merchant Qris di Kota Madiun merupakan pelaku UMKM. “Qris membantu usaha kecil beralih ke sistem digital, membuat transaksi lebih transparan, serta mempermudah pengelolaan keuangan,” terangnya.


Selain itu, Wihujeng yang akrab disapa Nanisjuga mengingatkan pentingnya menjaga keamanan data pribadi. Masyarakat diimbau untuk tidak mudah percaya pada pesan mencurigakan yang meminta OTP, kata sandi, atau informasi pribadi lainnya.


“Jangan asal mengklik tautan dan jangan membagikan kode rahasia. Jika mengalami kendala, segera laporkan ke BI atau OJK,” pesannya.

(rams/kus/madiuntoday)