Ada Kampung Kendali PTM di Kampung Jepang, Warga Bisa Belajar Hidup Sehat dari Toga
MADIUN – Penyakit Tidak Menular (PTM) harus terus ditekan. Berbagai upaya pun terus dilakukan. Seperti di Kota Madiun yang meluncurkan Kampung Kendali PTM. Berlokasi di kawasan di Kampung Jepang, Kelurahan Banjarejo, Kecamatan Taman, kampung ini bisa menjadi pusat edukasi baru bagi masyarakat. Khususnya untuk belajar pola hidup sehat dengan pendekatan yang mudah dipahami dan dekat dengan kehidupan sehari-hari. Program tersebut merupakan bentuk komitmen Pemkot Madiun dalam menekan angka kasus PTM khususnya hipertensi dan diabetes melitus.
Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan KB Kota Madiun dr. Denik Wuryani menyebut kampung ini menjadi proyek percontohan dalam pemberdayaan masyarakat untuk peduli pada pencegahan PTM.
“Kampung ini menjadi proyek percontohan di Kota Madiun. Kami edukasi warga memanfaatkan pekarangan dengan menanam tanaman obat keluarga. Toga tersebut nantinya bisa membantu mencegah hipertensi dan diabetes melitus,” ujar dr. Denik.
Dia menambahkan, hipertensi dan diabetes merupakan dua PTM dengan jumlah kasus tinggi di Kota Madiun. Hipertensi berada di urutan pertama, sementara diabetes melitus menempati peringkat kelima. Keduanya juga menjadi faktor risiko berbagai komplikasi serius, sehingga edukasi dan pencegahan dini perlu terus digencarkan.
Sebagai langkah awal, Pemkot Madiun menyalurkan bibit tanaman obat kepada 35 RT di Kelurahan Banjarejo. Bibit tersebut dibagi berdasarkan manfaatnya. Total 85 bibit yang diserahkan kepada warga Masyarakat. Seperti bibit Kumis Kucing, Kunyit, Pegagan, Meniran, Seledri, dan Timun yang baik untuk hipertensi. Sementara itu, untuk pencegahan diabetes melitus, disediakan Sambiloto, Daun Salam, Temulawak, dan Brotowali.
Bibit-bibit ini nantinya dikembangkan melalui program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) agar dapat tumbuh lebih banyak dan dimanfaatkan secara berkelanjutan oleh seluruh warga.
“Harapannya, kasus PTM bisa menurun. Selain itu, masyarakat semakin mandiri dalam mencegah penyakit tidak menular,” tambah dr. Denik.
Tak hanya memberikan bantuan bibit, Pemkot Madiun juga menggelar pemeriksaan kesehatan gratis. Pemeriksaan meliputi pengecekan tekanan darah, gula darah, kolesterol, pemeriksaan diabetes, hingga kesehatan jiwa. Antusiasme masyarakat cukup tinggi. Setidaknya ada 200 orang yang terlayani.
“Pemeriksaan ini penting untuk skrining awal, supaya warga tahu kondisi kesehatannya sejak dini dan bisa segera ditangani jika ada masalah. Cukup dengan membawa KTP,” pungkasnya.
(Rams/rat/agi/madiuntoday)