Bersama Tekan Inflasi
Ruang Satu
Tidak ada yang mahal di Kota Madiun. Semua komoditas pokok sudah kita intervensi. Tujuannya satu, untuk menekan inflasi. Ya, beberapa waktu belakangan ini memang kita fokus untuk menekan inflasi ini. Berbagai upaya kita lakukan. Hasilnya cukup lumayan. Harga-harga di kota kita masih cukup stabil. Ini bukan berdasar laporan yang disodorkan. Tetapi saya cek langsung di lapangan. Memang ada beberapa kenaikan. Tetapi masih dalam taraf wajar.
Minggu, (25/9) kemarin saya sempatkan meninjau pedagang di Plaza Lawu Madiun. Kebetulan saya bersama ibu wakil wali kota mendapat undangan nonton bareng anime movie One Piece Red di CGV. Kebetulan lagi saya sedang tidak ada agenda di jam itu. Makanya, saya hadir. Saya tidak membedakan masyarakat. Siapapun itu, dari kelompok manapun, saya akan datang. Termasuk yang dari kelompok milenial seperti komunitas anime tersebut. Mereka juga warga saya. Tetap harus saya layani.
Bahkan, saya harapkan kegiatan tidak berhenti sampai di situ. Ada keberlanjutan ke depan. Fashion show cosplay anime misalnya. Kota kita punya banyak tempat menarik sekarang. Bisa di Taman Sumber Wangi yang ada Patung Merlionnya itu. Silahkan itu dipakai. Kalau ramai bisa membantu pemerintah meramaikan kota. Secara tidak langsung bisa turut meningkatkan perekonomian. Saya tunggu event seperti itu ke depan. Bukan hanya dari komunitas anime. Tapi juga dari komunitas lainnya juga. Saya mohon maaf memang tidak bisa menemani nonton filmnya. Sebab, ada agenda lain yang sudah menunggu.
Nah, disela waktu kegiatan itu saya sempatkan berbincang ke sejumlah pedagang di gerai Plaza Lawu Madiun. Khususnya yang di depan. Ada banyak pedagang di sana. Saya ingin memastikan tidak ada kenaikan harga dari produk yang dijual. Benar saja, tidak ada kenaikan harga. Harga jualnya masih tetap. Beberapa waktu belakangan memang kita gencar menekan harga bahan pokok yang beredar di masyarakat. Mulai beras, minyak, telur, gula, sampai sayuran seperti bawang merah, bawang putih, dan cabai. Saat harga barang-barang itu stabil, harga jual produk para pedagang juga stabil. Saat harga jual stabil, daya beli masyarakat juga tetap terjaga.
Daya beli masyarakat tidak boleh lesu. Daya beli ini sangat berpengaruh pada perekonomian kota kita. Kalau daya beli masyarakat lesu, perputaran uang juga terganggu. Dampaknya pada perekonomian. Saya juga memastikan tidak ada produk yang dikurangi karena inflasi ini. Biasanya, pedagang tidak menaikkan harga jual tetapi mengurangi porsi produknya untuk menyiasati. Namun, itu tidak terjadi. Produk yang dijual tetap sama. Volumenya tidak dikurangi. Memang, masih ada produk yang belum saya intervensi. Salah satunya tepung dan kentang.
Saya menemukannya saat berbincang dengan pedagang. Saya lupa ada pedagang yang mengandalkan tepung untuk dagangannya. Kalau tepung mahal, produk yang dijual tentu ikut mahal. Karenanya, saya akan kejar. Tepung juga akan kita intervensi. Biar harganya tetap. Biar seperti yang lain. Bahan-bahan makanan yang berpotensi memicu inflasi terus kita tekan. Salah satunya, dengan memberikan subsidi. Caranya dengan membayar keuntungan kepada pedagang. Misal keuntungan perkilonya Rp 3 ribu. Kita kasih subsidi Rp 3 ribu itu. Pedagang tidak perlu mengambil keuntungan lagi dari pembeli. Dengan begitu harga tetap stabil.
Saya memang membuka kantor di Pasar Besar Madiun (PBM). Biar masalah-masalah inflasi ini cepat tertangani. Komoditas mana yang perlu berpotensi naik, langsung kita tekan. Kalau pedagang dikendalikan agak sulit, saya sudah siapkan rencana cadangan. Yakni, dengan membentuk tim yang turun langsung ke rumah-rumah. Misalnya, harga bawang merah dari produsen Rp 21 ribu perkilonya. Di pasar harganya sudah sampai Rp 30 ribu. Pedagang kita kendalikan dengan sistem subsidi tadi. Tetapi jika harga jualnya tidak turun, tim yang akan langsung ke rumah-rumah dengan menjual bawang di harga Rp 21 ribu tadi. Mahalnya harga di pasar itu salah satunya karena masih ada biasa pengiriman, tengkulak dan lainnya. Tetapi kalau dari produsen langsung ke konsumen harganya bisa lebih murah. Nah, itu yang akan kita lakukan. Alurnya kita pangkas biar lebih murah.
Namun, ini masih opsi cadangan. Kalau konsep pertama bisa jalan, opsi ini masih kita simpan. Yang penting harga-harga dapat dikendalikan. Harga jual ke masyarakat stabil, pedagang juga tidak merugi. Daya beli masyarakat tidak boleh lesu. Kita gerakkan semua lini untuk mengatasi inflasi ini. Ini memang butuh peran kita bersama. Masyarakat juga harus berhemat dalam penggunaan barang-barang konsumsi. Ini demi menjaga inflasi. Jangan sampai meroket liar tak terkendali.
Penulis adalah Walikota Madiun Drs. H. Maidi, SH, MM, M.Pd