Cuaca Bediding Masih Terasa hingga September, BMKG Imbau Warga Waspadai Cuaca Ekstrim dan Risiko Kebakaran
MADIUN - Cuaca panas mulai terasa di berbagai wilayah Jawa Timur, termasuk Kota Madiun. Berdasarkan informasi dari BMKG, sebagian besar daerah di Jatim kini tengah memasuki musim kemarau.
Kepala Kelompok Operasi Stasiun Geofisika III BMKG Nganjuk, Tekad Sumardi, menyampaikan bahwa suhu udara akan cenderung lebih panas dan kering dalam beberapa waktu ke depan.
BMKG memprediksi cuaca cerah berawan akan mendominasi hingga sepekan ke depan. Kondisi ini disertai potensi angin kencang serta rendahnya kelembapan udara, yang dapat meningkatkan risiko kebakaran, baik di lahan terbuka maupun permukiman padat.
“Warga perlu berhati-hati saat menggunakan api, terutama ketika membakar sampah atau membuang puntung rokok sembarangan. Kondisi panas dan angin bisa dengan cepat memicu kebakaran,” kata Tekad.
Selain itu, masyarakat juga diminta melindungi diri dari paparan sinar matahari langsung dengan mengenakan pakaian yang tertutup dan nyaman saat beraktivitas di luar rumah. Di sisi lain, fenomena udara dingin di malam hingga pagi hari yang dikenal dengan istilah bediding masih akan berlangsung hingga akhir September.
Kondisi ini juga terjadi di Kota Madiun. Meski tergolong aman dari risiko kebakaran hutan karena minimnya area hutan lebat, potensi kebakaran di lingkungan rumah dan lahan kering tetap harus diwaspadai. Selain itu, warga juga diingatkan untuk menjaga daya tahan tubuh di tengah perubahan suhu ekstrem antara siang dan malam hari.
BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan menjaga kesehatan selama masa transisi ini menuju musim hujan.
(Rams/kus/madiuntoday)