Tanpa Lahan Luas, Kota Madiun Buktikan Sampah Bisa Diolah Secara Modern
Jadi Jujugan Kabupaten Blitar untuk Belajar
MADIUN - Kota Madiun kembali menjadi jujugan pembelajaran pengelolaan sampah. Kali ini, giliran kader lingkungan dari Desa Doko, Kecamatan Doko, Kabupaten Blitar yang datang untuk menimba ilmu.
Rangkaian kegiatan diawali dengan pemaparan materi pengelolaan sampah dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Madiun. Selanjutnya, peserta meninjau langsung Kampung Proklim Pesanggrahan.
Di lokasi tersebut rombongan peserta bimtek meninjau langsung lokasi pengolahan sampah, seperti bank sampah, rumah kompos, hingga melihat langsung praktik pembuatan sapu dari botol plastik bekas.
“Kami juga menunjukkan proses daur ulang minyak jelantah menjadi lilin benilai jual lebih,”
terang Kurnia Fidiawati, Ketua Proklim Pesanggrahan.
Terpisah, Masna Karimah, Fungsional Pengawas Lingkungan Hidup sekaligus Sub Koordinator Kebersihan DLH Kabupaten Blitar, mengaku banyak mendapat inspirasi.
“Kami ucapkan terima kasih atas sambutan hangat dari Kota Madiun. Komitmen pimpinan daerah terhadap pengelolaan sampah di sini sangat tinggi, bahkan jadi trending topic, seperti Pak Wali berkantor di TPA. Ini jadi motivasi bagi kami,” ungkapnya.
Menurutnya, berbagai inovasi yang ada di Kota Madiun, seperti sapu dari plastik dan sistem pemilahan sampah skala lingkungan, akan coba diterapkan di Desa Doko. “Tujuan kami sederhana, kami ingin meniru semangat dan sistem yang terbukti berhasil,” imbuhnya.
Untuk informasi, hingga pertengahan 2025 ini, sudah ada enam kunjungan studi banding terkait pengelolaan sampah, khusunya ke Kampung Proklim Pesanggrahan. Hal ini membuktikan bahwa keterbatasan lahan bukan hambatan untuk mengelola sampah secara modern dan berkelanjutan.
(rams/kus/madiuntoday)