Tulang Lele Bukan Limbah, Kini Jadi Camilan Bernilai Jual Tinggi



MADIUN - Selama ini tulang ikan lele kerap berakhir di tempat sampah. Namun, di tangan para pelaku UMKM Kota Madiun, limbah tersebut kini disulap menjadi produk bernilai ekonomi dan camilan sehat. 


Itulah yang menjadi fokus utama dalam pelatihan lanjutan pengolahan ikan yang digelar Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Madiun. Berlokasi di Balai Pengolahan Ikan, pelatihan ini diikuti oleh UMKM pengolah hasil perikanan dari berbagai wilayah di Kota Madiun.


“Kita ingin menunjukkan bahwa semua bagian ikan, termasuk tulang, punya potensi diolah. Dengan teknik yang tepat, tulang lele bisa menjadi camilan sehat yang juga tinggi nilai jualnya,” ungkap Sumini, Kepala Bidang Ketahanan Pangan DKPP Kota Madiun.


Selama tiga hari, para peserta dibekali teori dan praktik langsung mengolah lele secara menyeluruh. Pada hari kedua, pelatihan dikhususkan untuk fortifikasi tepung tulang lele ke dalam produk kue gabus. Inovasi ini tidak hanya menambah nutrisi, tetapi juga membuka peluang pasar baru untuk produk olahan ikan yang lebih sehat.


“Pengolahan limbah ikan seperti tulang ini adalah langkah kecil menuju pengelolaan pangan yang lebih berkelanjutan. Kita tidak hanya mengurangi sampah, tapi juga menciptakan peluang ekonomi baru,” tambah Sumini.


Produk berbahan tulang lele tak hanya layak konsumsi, tapi juga menjadi pangan fungsional yang kaya manfaat. DKPP berharap pelatihan ini bisa menjadi awal munculnya inovasi-inovasi serupa dari UMKM pengolah ikan lainnya di Kota Madiun.

(dkpp/kus/madiuntoday)