Intensitas Hujan Mulai Tinggi, DBD Wajib Diwaspadai



MADIUN – Hujan mulai kerap turun belakangan ini. Intensitasnya pun mulai tinggi. Dari yang gerimis hingga hujan lebat disertai angin kencang. Kewaspadaan tentu tidak hanya dari segi kebencanaan. Namun, juga dari segi penyakit. Terlebih demam berdarah dengue (DBD).


Subkoordinator Pengelolaan Pelayanan Penyakit Menular dan Tidak Menular, Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Madiun Tri Wahyuning Novitasari menyebut kasus DBD di Kota Pendekar memang menurun drastis jika dibanding tahun lalu. Hingga 21 Oktober kemarin tercatat ada sebanyak 146 kasus DBD. Sementara hingga bulan yang sama di 2024 tercatat ada sebanyak 586 kasus.


‘’Secara kasus memang menurun dibanding tahun lalu. Tetapi bukan berarti tidak waspada. Apalagi saat ini sudah musim penghujan,’’ kata Vita, Kamis (23/10).


Musim penghujan memunculkan banyak tempat perindukan nyamuk di luar rumah. Karenanya, kewaspdaan harus ditingkatkan tidak hanya di dalam rumah. Namun, juga di lingkungan sekitar rumah. Masyarakat wajib menggalakkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan menggiatkan 3M plus.


‘’Plusnya apa, ya seperti memakai lotion anti nyamuk, memasang kelambu di tempat tidur, menanam tumbuhan yang tidak disukai nyamuk, dan lain sebagainya,’’ imbuhnya.


Sementara itu pihaknya juga gencar melaksanakan pengasapan. Setidaknya sudah dilakukan 16 kali pengasapan di sejumlah titik. Terbanyak di wilayah Kelurahan Mojorejo dengan empat kali. Kemudian di Nambangan Kidul tiga kali, Demangan dan Sogaten masing-masing dua kali, dan masing-masing sebanyak satu kali di Kelurahan Kejuron, Mangurhajo, Taman, dan Kanigoro. 


‘’Pengasapan harus melalui Penelitian Epidimiologi dulu, jadi tidak bisa sembarangan dilakukan. Itu pun hanya membunuh nyamuk dewasa yang sudah terbang. Pencegahan melalui PSN dengan 3M plus tetap harus digalakkan,’’ pungkasnya. (rams/agi/madiuntoday)