Gelar Monitoring Harga Beras Medium-Premium, Bapanas: Masih Ada Beras Tidak Sesuai HET
MADIUN – Tingginya harga beras di pasaran mendapat atensi serius Badan Pangan Nasional (Bapanas). Termasuk di Kota Madiun. Jumat (24/10), lembaga pemerintah tersebut turun gunung menggelar inspeksi di toko ritel modern dan Pasar Besar Madiun (PBM).
‘’Hari ini kami lakukan monitoring terkait HET beras medium dan premium. Monitoring ini dikerjakan di seluruh 514 kabupaten/kota,’’ kata Deputi III Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Bapanas Andriko Noto Susanto.
Di Kota Madiun, Bapanas bersama satgas pangan pusat, provinsi, dan daerah melakukan monitoring di Superindo dan PBM. Saat di Superindo, Andriko menyebut harga beras sesuai HET. Yakni, Rp 13.500 per kilogram untuk beras medium dan Rp 14.900 per kilogram untuk beras premium. Namun ketika di PBM, dia menemukan sebagian beras medium dan premium dijual di atas HET.
‘’Di ritel kami cek sesuai, tapi di pasar tradisional masih bervariasi. Ada yang sesuai dan di atas HET. Satgas pangan akan melakukan pendalaman persoalan ini,’’ ujarnya.
Menurut Andriko, temuan beras dengan harga di atas HET bakal ditindaklanjuti. Jika pedagang memperoleh harga tinggi dari produsen, pihaknya bakal mengambil langkah serius menurunkan harga. Pasalnya, HET merupakan kesepakatan bersama seluruh pihak.
‘’Target sepekan ke depan mulai hari ini seluruh harga beras medium dan premium sudah sesuai HET. Kalau ada pelanggaran, akan dikenakan sanksi,’’ tegasnya.
Dia menekankan, penyesuaian HET tidak dapat dianggap remeh. Sebab, menjadi instruksi Presiden RI Prabowo Subianto dalam menjaga pasokan dan harga beras tetap stabil menjelang momen Natal dan tahun baru nanti.
‘’Kalau diperingatkan masih melanggar ya sanksi pidana,’’ jelas Andriko.
Selain mengecek harga, Andriko menyebut pihaknya juga memeriksa mutu beras yang dijual pedagang. Bahkan, membawa sejumlah sampel beras untuk diuji laboratorium untuk memastikan kualitas beras sesuai dengan label medium maupun premium.
‘’Kami ambil sampel untuk dibawa ke laboratorium. Kalau hasil uji tidak sesuai, sanksi berat cabut izin sampai pidana,’’ ungkapnya.
Dia mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir menanggapi gejolak harga beras. Pihaknya, memastikan pasokan beras cukup aman dan harga sesuai HET.
‘’Pasokan beras kita banyak. Bulog punya 3,7 juta ton beras yang siap digelontorkan dalam menjaga stabilisasi pasokan dan harga,’’ pungkas Andriko.
(ggi/madiuntoday)