Dongeng ‘Pak Jalmo’ Antar Deayu Useiko Raih Juara 1 Lomba Bertutur Nasional



Dongeng ‘Pak Jalmo’ Antar Deayu Useiko Raih Juara 1 Lomba Bertutur Nasional


MADIUN – Pendongeng-pendongeng hebat terus bermunculan dari Kota Madiun. Setelah nama Pelangi Tunjung Kusuma pada 2021 silam, kini muncul Deayu Useiko. Pelajar MIT Bakti Ibu berhasil mengulang capaian manis dalam Lomba Bertutur Nasional. Seperti halnya Pelangi, Deayu juga berhasil meraih juara 1 dalam ajang tersebut. 


Kabar baik itu diterima Deayu di Jakarta, Selasa (28/10) kemarin. Ya, Deayu memang menjadi wakil Jawa Timur di tingkat nasional. Dia memang berbakat. Memiliki suara lantang dengan ekspresi penuh percaya diri. Padahal dia baru kelas V. Namun, bisa membawakan karakter tokoh dalam cerita nyaris tanpa cela. Tak heran, penampilannya yang memukau berhasil mencuri perhatian para juri dan membawa harum nama Kota Pendekar di kancah nasional.


“Awalnya cuma ikut seleksi di sekolah, ternyata terpilih mewakili sekolah,” ujar Deayu sambil tersenyum.


Perjalanan Deayu ke tingkat nasional tentu tak mudah. Deayu mewakili sekolahnya untuk mengikuti seleksi di tingkat kecamatan pada Juni lalu. Setelahnya, Deayu beradu dengan talenta-talenta lain di tingkat kota. Membawa cerita berjudul Pak Jalmo, putri bungsu pasangan Akhmad Rofik dan Mita Novia Mauritania itu berhasil menjadi yang terbaik dengan mengemas 4.493 poin. Cerita Pak Jalmo ini jugalah yang dia bawakan untuk di tingkat nasional. Meski awalnya hanya ingin mencoba peruntungan. Namun siapa sangka, langkahnya justru terus melaju hingga tingkat nasional.


Tidak hanya harus lancar mendongeng dengan intonasi yang pas, Deayu juga harus bisa mengekspresikan tiap karakter yang dibawakan dalam cerita. Tak heran, rasa gugup pun sering datang. Apalagi saat tampil secara langsung dihadapan juri. Namun, dia punya penangkalnya. Yakni, menganggap juri dan penonton sebagai teman sendiri. Permasalahan tak berhenti sampai disitu. Dia harus menghafal semua naskah di luar kepala. Deayu pun mengaku sempat kesulitan menghafal naskah dan kehilangan semangat di tengah latihan.


“Kadang bad mood karena ada teks yang susah,” ungkapnya jujur.


Namun semangatnya tak pernah padam. Dia rutin berlatih di depan cermin hingga akhirnya bisa tampil maksimal di panggung nasional. Selain menambah pengalaman, lomba itu juga memberinya banyak teman baru dari berbagai daerah.


Kesuksesan Deayu tak lepas dari dukungan keluarga. Terutama sang ibu, Mita Novia Mauritania, yang selalu setia mendampingi.


“Saya terharu, semua perjuangannya terbayar,” tuturnya dengan mata berkaca-kaca.


Mita menyebut bakat mendongeng anaknya mengalir begitu saja. Bakat tersebut sudah terlihat sejak dari kecil. Deayu sudah suka bercerita sendiri saat bermain dengan bonekanya. Kadang, juga memerankan tokoh yang disukai. Setelah masuk sekolah, bakatnya kian terasah. Dia kerap mewakili sekolah dalam lomba. Selain lomba bertutur, Deayu juga pernah Juara II Pildacil Hari Amal Bakti (HAB) Kemenag pada 2024 lalu. (bip/im/agi/madiuntoday)