Ajak Warga Lebih Peduli, PMI Kota Madiun Dorong Gerakan Donor untuk Menjaga Ketersediaan Darah



MADIUN – Unit Donor Darah (UDD) PMI Kota Madiun mengimbau masyarakat untuk meningkatkan partisipasi donor darah demi menjaga ketersediaan stok. Saat ini, jumlah kantong darah di UDD PMI tercatat mengalami penurunan.


Manajer Pemastian Mutu UDD PMI Kota Madiun, Dwi Santoso, mengatakan stok darah menurun hampir di semua golongan. Berdasarkan data per 26 November, golongan darah A tersisa 71 kantong, B sebanyak 51 kantong, O 108 kantong, dan AB hanya 14 kantong.


“Stok darah kita memang menurun. Golongan AB paling rendah. Situasi belum masuk kategori krisis, tetapi perlu perhatian bersama,” jelasnya.


Dwi menyebutkan, idealnya setiap golongan darah memiliki minimal 100 kantong, kecuali AB yang secara nasional memang lebih sedikit pendonornya. Sementara kebutuhan darah di Kota Madiun mencapai 1.200–1.400 kantong per bulan, dengan pengeluaran 40–50 kantong per hari.


“Semua golongan darah kita butuhkan. Golongan O paling cepat habis karena permintaannya paling tinggi,” terangnya.


Untuk menjaga ketersediaan stok, PMI terus melakukan berbagai upaya. Mulai dari publikasi informasi di media sosial, bekerja sama dengan komunitas pendonor, mendatangi instansi pemerintah dan swasta, hingga merencanakan kolaborasi dengan kelurahan untuk edukasi dan penyuluhan donor darah.


Ia menambahkan bahwa kesadaran masyarakat memegang peranan penting untuk menstabilkan persediaan darah. Permintaan darah terbanyak datang dari pasien penyakit dalam, kandungan, anak, serta kasus demam berdarah yang meningkat pada periode tertentu. Beberapa pasien dengan gangguan trombosit juga membutuhkan transfusi berkelanjutan.


“Semakin banyak pendonor, semakin terjamin ketersediaan darah bagi masyarakat. Harapannya, ketika ada warga yang membutuhkan, layanan bisa diberikan dengan cepat dan aman,” ujarnya.


PMI Kota Madiun berharap semakin banyak warga tergerak untuk berdonor secara rutin sehingga stok darah tetap aman dan pelayanan kepada pasien berjalan optimal.


(Bip/rat/kus/madiuntoday)