Launching QRIS Di Pasar Sleko, Wali Kota Harap Perputaran Transaksi Semakin Cepat




MADIUN – Sebagai salah satu daerah yang menerapkan konsep Smart City, Kota Madiun terus berupaya memanfaatkan digitalisasi dalam semua lini kehidupan. Terutama, penggunaan aplikasi sebaagai media transaksi non tunai.


Langkah inipun tampak dalam kegiatan Pemkot Madiun bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri di Pasar Sleko, Jumat (19/8). Dalam kegiatan tersebut, mereka meluncurkan program aplikasi QRIS sebagai media transaksi non tunai bagi pedagang pasar.


‘’Di Foodcourt Pasar Sleko ini semuanya lengkap. Pelanggannya juga konsisten. Dengan penggunaan IT ini harapannya bisa semakin menambah pelanggan yang datang,’’ tutur Wali Kota Madiun Maidi dalam event tersebut.


Menurut wali kota, penggunaan QRIS sebagai media transaksi memudahkan penjual dan pembeli. Sebab, transaksi dilakukan secara non tunai. Sehingga, tidak was-was jika membawa uang dalam jumlah banyak.


‘’Dengan transaksi QRIS, pembeli tidak perlu membawa uang banyak. Cukup ada di HP-nya. Sedangkan, penjual juga aman karena uang hasil berjualan langsung masuk ke rekening,’’ jelasnya.


Lebih lanjut, wali kota mengatakan bahwa penggunaan QRIS akan diperluas. Tidak hanya bagi pedagang pasar, tapi juga lapak-lapak UMKM dan PKL.


Sementara itu, Deputi Kepala Perwakilan BI Kediri Clemen Tratmono Wibowo menjelaskan bahwa QRIS merupakan dompet elektronik untuk mempermudah transaksi di bawah Rp 10 juta. ‘’Untuk mendapatkannya mudah, pedagang cukup mendaftar ke bank untuk diaktifkan QRIS,’’ ujarnya.


Menurut Clemen, BI menargetkan 15 juta merchant baru pengguna QRIS secara nasional. Sedangkan, untuk Jatim targetnya sebanyak 2,4 juta. Sampai saat ini sudah tercapai 1,6 juta.


Cara menggunakan QRIS pun cukup mudah. Pengguna cukup memiliki salah satu aplikasi pembayaran atau mobile banking. Selain itu, tidak dikenakan biaya administrasi kepada pengguna. Sedangkan, untuk pedagang dikenakan pajak sebesar 0,7 persen.


‘’Ke depannya tentu ada perluasan penggunaan QRIS di Kota Madiun. Sleko memang target kita. Tapi tidak menutup kemungkinan pasar lain akan mengikuti,’’ tandasnya. (Dhevit/irs/diskominfo)