Manfaatkan IT Di Semua Lini, Pedagang Pasar Sleko Manfaatkan QRIS Kini




MADIUN – Program Kota Madiun genggam teknologi terus berlanjut. Kini, giliran pedagang di Pasar Sleko yang memanfaatkan IT sebagai media transaksi non tunai. Yakni, melalui aplikasi QRIS dari Bank Indonesia.


Hal ini tampak pada kegiatan launching QRIS di Foodcourt Pasar Sleko, Jumat (19/8). Meski begitu, sejumlah pedagang telah memanfaatkan teknologi itu sebelumnya. Salah satunya seperti diungkapkan oleh Ricki Fidelis Silalahi.


‘’Sudah pakai sejak 3-4 bulan lalu,’’ ungkapnya.


Menurut Ricki, penggunaan QRIS mempermudah pedagang ketika bertransaksi. Sebab, tidak perlu kesulitan mencari uang kembalian. Juga, mempermudah proses pendataan transaksi.


Meski begitu, penggunaan QRIS rupanya belum populer. Karenanya, melalui kegiatan peluncuran ini Ricki berharap semakin banyak masyarakat yang beralih dari mode pembayaran tunai menjadi non tunai. ‘’Pakai QRIS lebih simpel,’’ ucapnya.


Hal serupa diungkapkan oleh Nova. Salah seorang pembeli di Pasar Sleko itu mengatakan bahwa dirinya cukup sering memanfaatkan aplikasi QRIS. ‘’Tidak perlu bawa uang banyak. Cukup pakai HP saja bisa bayar. Apalagi, untuk transaksi yang nilainya cukup besar,’’ jelasnya.


Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kota Madiun Anshar Rasidi mengatakan bahwa Pasar Sleko saat ini menjadi pilot project penggunaan QRIS. Terutama, di area foodcourt dan pasar lantai 2. Atau, area konveksi dan elektronik.


‘’Untuk foodcourt ada 43 pedagang dan lantai 2 ada 51 pedagang. Sedangkan, yang di lantai 1 ada 200-an pedagang belum kami gunakan QRIS. Tapi tidak menutup kemungkinan ke depannya menyusul. Begitu pula, pasar-pasar yang lain di Kota Madiun,’’ tandasnya. (Dhevit/irs/madiuntoday)