Harga Sejumlah Komoditas Alami Penurunan Picu Deflasi di Kota Pendekar




Madiun - Menurunnya harga sejumlah komoditas menyebabkan pasukannya cukup melimpah di pasaran. Hal inipun memicu deflasi di Kota Madiun pada Agustus 2022.


Hal ini seperti diungkapkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Madiun dalam rilis inflasi secara online. 


"Pada Agustus 2022, Kota Madiun mengalami deflasi 0,42 persen. Angka ini jauh di bawah inflasi Jawa Timur 0,09 persen. Namun, di atas deflasi nasional, yakni 0,21 persen," ujar Kepala BPS Kota Madiun Dwi Yuhenny, Selasa (6/9). 


Adapun komoditas pemicu deflasi di antaranya harga cabai rawit yang mengalami penurunan dengan andil sebesar -0,2308 persen, kemudian bawang merah, minyak goreng, daging ayam ras, telepon seluler, cabai merah dan tarif kereta api.


“Pemicu utama deflasi ini adalah turunnya harga cabai ya, memang pada Agustus ini di daerah sentra produksi memasuki masa panen sehingga pasokannya melimpah. Termasuk juga bawang merah,” jelasnya. 


Sedangkan, komoditas penekan deflasi atau pemicu inflasi yaitu naiknya tarif tukang bukan mandor, bahan bakar rumah tangga, beras, tarif kendaraan roda 2 maupun roda empat online serta naiknya harga telur ayam ras. Karena itu, Henny menegaskan perlu adanya perhatian dari tim pengendali inflasi daerah (TPID). Terutama, pada komoditas beras dan telur ayam ras.


“Dua komoditas itu memiliki bobot yang relatif besar dalam penghitungan inflasi sehingga perlu diwaspadai,” imbuhnya. 


Sementara itu dari 8 kota penghitung inflasi nasional di Jawa Timur, tertinggi terjadi di Sumenep -1,13 persen, Probolinggo -0,65 persen, Banyuwangi -0,55 persen, Jember -0,47 persen. Kemudian Madiun -0,42 persen, Malang -0,03 persen, Kediri -0,01 persen serta Surabaya 0,26 persen. (Nanda/irs/madiuntoday)