Tak Sekadar Obat, Penyembuhan TBC Butuh Komitmen Bersama




MADIUN – Tuberkulosis (TBC) masih menjadi salah satu kasus penyakit menular yang menarik perhatian banyak pihak. Berbagai kampanye pun dilakukan untuk mencegah penularannya semakin besar. Tak terkecuali, di Kota Madiun.


Sekretaris Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kota Madiun dr. Ismudoko menuturkan bahwa sampai 1 Juni 2022 telah ditemukan 218 kasus TBC di Kota Pendekar. Atau, 23 persen dari target 90 persen.


Sedangkan, pada 2021 ditemukan 447 kasus TBC di Kota Pendekar. Atau, 48 persen dari target 85 persen. Dengan jumlah keberhasilan 483 jiwa. Atau, 91 persen dari target 90 persen.


‘’Sebetulnya kalau dilihat dari apa yang sudah kita kerjakan, ada 400-an lebih pasien yang sudah ditemukan dan diobati. Namun, kita terkendala capaian karena Kota Madiun memiliki banyak fasilitas kesehatan. Itu yang membuat target kita lebih tinggi dibandingkan rata-rata daerah lain,’’ ujarnya dalam RAD Penanggulangan TBC di Ballroom Sun Hotel Madiun beberapa waktu lalu.


Menurut Ismudoko, TBC dapat disembuhkan. Asal penderitanya dapat berkomitmen untuk menjalankan pengobatan, termasuk minum obat minimal hingga enam bulan. Sebab, pengobatan yang tidak konsisten dapat memperparah kondisi. Bahkan, TBC resisten yang belum ada obatnya.


Tidak hanya itu, Ismudoko juga mengimbau peran dari orang-orang sekitar penderita TBC. Hal ini dikarenakan TBC belum ada vaksinnya. Sehingga, perlu dilakukan pencegahan dari diri sendiri agar tidak sampai tertular.


Kepada masyarakat yang menderita atau memiliki gejala TBC, Ismudoko mengimbau agar segera mendatangi fasilitas kesehatan terdekat untuk melakukan pemeriksaan. Serta, tidak malu untuk melakukan pengobatan. Dengan demikian, penyakit dapat segera tertangani dan tidak sampai menular lebih besar.


Adapun gejala TBC di antaranya batuk (berdahak maupun tidak berdahak), demam tidak terlalu tinggi, batuk berdahak bercampur darah, nyeri dada, berkeringat tanpa sebab terutama pada sore-malam hari, nafsu makan menurun, serta berat badan menurun.


‘’TBC bisa diobati. Tapi membutuhkan komitmen yang kuat. Jangan malu untuk berobat. Dan, bagi yang sudah mendapatkan obat, tolong dipatuhi aturan minum obat agar tidak menjadi TBC resisten,’’ tandasnya. (DSPP/irs/madiuntoday)